Jin Xing, pelopor operasi ganti kelamin di China

Kamis, 11 Juli 2013 - 15:28 WIB
Jin Xing, pelopor operasi ganti kelamin di China
Jin Xing, pelopor operasi ganti kelamin di China
A A A
Sindonews.com- Penari asal China, Jin Xing menjadi orang pertama yang secara resmi diakui negara itu, telah melakukan operasi perubahan jenis kelamin. Jin yang semula pria dan menjadi wanita, seperti dikutip CNN, Kamis (11/7/2013), aktif memperjuangkan hak-hak perempuan di China.

Tahun 1994, Jin Xing, penari dan koreogfarer di Shanghai, adalah seorang pria. Dia baru saja kembali ke Beijing setelah menghabiskan empat tahun di Amerika Serikat, untuk belajar tari modern dari Martha Graham. Kemudian, Jin menari dengan kelompok-kelompok profesional di Roma dan Paris.

Saat itu, usianya 26 tahun dan ia menjadi penari pria terbaik di China. Gerakannya yang memukau membuat para penari lainnya iri. Setahun kemudian, Jin memutuskan untuk operasi ganti jenis kelamin.

”Ketika saya berusia enam tahun, saya pikir saya harus menjadi seorang wanita," kata Jin. ”Saya sendiri tahu ada yang salah, tapi sayatidak tahu apa yang salah. Saya punya banyak waktu yang membingungkan. Saya bertanya-tanya mungkin saya homoseksual, tapi pada akhirnya saya berkata, tidak, saya harus kembali ke diri saya sendiri.”

Ia mengakui, operasi itu adalah keputusan yang sulit. Homoseksualitas masih dianggap sebagai kejahatan yang resmi di China. ”Itu cukup tabu pada tahun 1995," kenang Jin. "Penari pria terbaik di negara ini menjadi seorang penari perempuan,” lanjut dia.

Ibu Jin tidak begitu optimis. Dia khawatir operasi tidak akan berjalan dengan baik dan takut pada nasib anaknya di masa depan. Jin juga cemas, apalagi ayahnya adalah seorang perwira militer. Pada usia 28 tahun, Jin menjalani operasi ganti kelamin sebanyak tiga kali. Operasi terakhirnya berlangsung 16 jam.

Pada tahun 2000, kehidupan Jin berubah lagi. Dia menjadi seorang ibu. Ia mengadopsi tiga anak yatim China, Leo, Vivian dan Julian. Setelah itu, ia menikah dengan seorang pria Jerman, Heinz Gerd Oidtmann. ”Semuanya legal," puji dia dengan suara seraknya, mengacu pada perubahan kelamin, perkawinan dan adopsi anak.

Ditanya, apakah dia menjadi panutan yang baik bagi pemuda China?, dia menjawab dengan tersenyum. ”Saya tidak ingin menjadi model (panutan),” ujarnya. ”Saya hanya ingin menjadi diri saya sendiri. Bulan depan, saya akan merilis sebuah buku,” imbuh dia.
(esn)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.4513 seconds (0.1#10.140)