Ratusan orang mengadu nyali dengan banteng di Spanyol

Selasa, 09 Juli 2013 - 18:34 WIB
Ratusan orang mengadu...
Ratusan orang mengadu nyali dengan banteng di Spanyol
A A A
Sindonews.com – Festival yang membahayakan nyawa warga Spanyol dan warga asing lainnya digelar, Selasa (9/7/2013). Ratusan orang menantang beberapa ekor banteng galak bak seorang matador dalam festival tahunan San Fermin, di kota Pamplona, Spanyol utara.

Festival dimulai dengan larinya banyak orang, saat beberapa ekor banteng galak yang gemuk di lepas di sejumlah ruas jalan berliku di kota tersebut. Ada yang berhasil lari, tapi ada dua warga yang bernasib apes. Yakni, mengalami luka memar diseruduk banteng-banteng galak.

Dua orang yang terluka berusia 30 tahun dan 47 tahun. Mereka dilarikan ke rumah sakit terdekat untuk perawatan. Demikian, disampaikan pejabat kesehatan daerah setempat.

Semula para peserta festival melompat-lompat untuk pemanasan, dan latihan peregangan otot. Setelah kembang api dinyalakan banteng-banteng galak langsung berlari mengejar para peserta festival. Salah satu banteng dari peternakan Valdefresno hanya membutuhkan waktu dua menit, 29 detik untuk melewati jalan berliku sepanjang 928 meter.

Ratusan orang, sebagian besar dibalut baju tradisional putih, dengan syal merah di sekitar leher, lari tunggang langgang. Sedangkan para penonton festival menyaksikan adegan berbahaya itu dari balkon dan belakang kayu penghalau.

”Itu semua terjadi sangat cepat. Saya tersandung, tapi saya berhasil bangkit dan terluka. Saya tidak bisa melihat apa-apa, hanya orang-orang itu. Ini berbeda dari apa yang saya harapkan," kata Matt Barney, 26, peserta festival asal New York, AS, dikutip Fox News.

”Saya berlari untuk pertama kalinya dan saya benar-benar gugup. Tapi, itu berakhir begitu cepat sehingga saya hampir tidak melihat. Yang paling berbahaya adalah orang-orang mendorong Anda, saya melihat orang jatuh karena itu," kata Luis Arana Ferrado, 18, peserta festival asal Kota Basque Bilbao.

Festival tahunan tersebut dipopulerkan novelis Ernest Hemingway pada 1926 dengan karta novelnya yang berjudul “The Sun Also Rises". Setiap tahun, ada 200-300 orang yang terluka dalam festival berbahaya itu. Sebagian terkena tandukan banteng, sebagian lagi terinjak-injak binatang galak itu.
(esn)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.6230 seconds (0.1#10.140)