Rusia lega,Venezuela tawarkan suaka pada Snowden
A
A
A
Sindonews.com - Suaka politik yang ditawarkan Venezuela untuk whistleblower NSA, AS, Edward Snowden, disambut lega pihak Rusia. Tawaran suaka dari Venezuela itu, dinilai sebagai pilihan terbaik, karena bisa meredam ketegangan hubungan AS dan Rusia.
Demikian disampaikan anggota senior Parlemen Rusia, Alexei Pushkov, Sabtu (6/7/2013). Hubungan diplomatik AS dan Rusia sempat tegang, gara-gara Snowden yang jadi buronan AS itu transit dan bersembunyi di Bandara Sheremetyevo, Moskow setelah meninggalkan Hong Kong.
”Suaka untuk Snowden dari Venezuela akan menjadi solusi terbaik bagi negara yang sedang dalam konflik tajam dengan AS,” kata Pushkov, dalam akun Twitter-nya, dikutip Reuters. Pushkov tidak mau terlibat dalam keputusan apapun terkait nasib pembocor program penyadapan AS itu.
Juru Bicara Presiden Vladimir Putin juga menolak mengomentari tawaran suaka bagi Snowden dari Pemerintah Venezuela itu.
Kendati tidak mau campur tangan dengan perkara Snowden, Pushkov tetap mengkritik AS, terkait bocoran penyadapan yang diungkap pemuda berusia 30 tahun itu. ”Kasus Snowden membuktikan bahwa AS berusaha untuk membawa dunia di bawah kontrol elektronik, militer dan politiknya,” ujarnya.
Demikian disampaikan anggota senior Parlemen Rusia, Alexei Pushkov, Sabtu (6/7/2013). Hubungan diplomatik AS dan Rusia sempat tegang, gara-gara Snowden yang jadi buronan AS itu transit dan bersembunyi di Bandara Sheremetyevo, Moskow setelah meninggalkan Hong Kong.
”Suaka untuk Snowden dari Venezuela akan menjadi solusi terbaik bagi negara yang sedang dalam konflik tajam dengan AS,” kata Pushkov, dalam akun Twitter-nya, dikutip Reuters. Pushkov tidak mau terlibat dalam keputusan apapun terkait nasib pembocor program penyadapan AS itu.
Juru Bicara Presiden Vladimir Putin juga menolak mengomentari tawaran suaka bagi Snowden dari Pemerintah Venezuela itu.
Kendati tidak mau campur tangan dengan perkara Snowden, Pushkov tetap mengkritik AS, terkait bocoran penyadapan yang diungkap pemuda berusia 30 tahun itu. ”Kasus Snowden membuktikan bahwa AS berusaha untuk membawa dunia di bawah kontrol elektronik, militer dan politiknya,” ujarnya.
(esn)