32 warga Irak tewas dalam empat ledakan bom
Selasa, 02 Juli 2013 - 13:59 WIB

32 warga Irak tewas dalam empat ledakan bom
A
A
A
Sindonews.com - Kementerian Dalam Negeri dan polisi Irak mengatakan, sebanyak 32 orang tewas akibat empat ledakan bom di tiga lokasi terpisah sepanjang Senin (2/7/2013). Ledakan terparah terjadi di Provinsi Diyala, di mana 41 orang tewas akibat dua serangan bom bunuh diri.
Ledakan pertama terjadi Muqdadiyah. Polisi setempat mengatakan, seorang pelaku bom bunuh diri melancarkan aksinya saat sejumlah pengikut Syiah sedang menggelar prosesi pemakaman di Muqdadiyah, sisi timur Provinsi Diyala.
Ledakan itu menewaskan 23 tewas dan melukai 28 orang lainnya. Warga setempat dan petugas keamanan bahu membahu mengevakuasi para korban ke rumah sakit terdekat.
Ledakan bom kedua masih terjadi di provinsi yang sama, tepatnya di wilayah Baquba, 50 km dari Ibu Kota Baghdad. Seorang pelaku bom bunuh diri meledakan bom yang terpasang di badannya dalam sebuah kafe di Baquba.Polisi lokal mengatakan, tujuh orang terluka, sementara 18 orang lainnya menderita luka-luka.
Dua ledakan bom lainnya terjadi di Ramadi dan Mosul. Sumber kepolisian mengatakan, satu tentara tewas sementara dua orang lainnya menderita luka-luka setelah kendaraan konvoi militer yang mereka tumpangi meledak setelah melindas sebuah bom yang tertanam di pinggir jalan di Alhamidhiyah, wilayah timur Ramadi, sekitar 110 km sebelah barat Baghdad.
Sementara itu, korban tewas terakhir adalah seorang petugas Departemen Minyak Irak. Polisi mengatakan, mobil yang dia tumpangi telah dipasangi bom tanpa sepengetahuannya dan kemudian meledak saat dia melintas di Qayara, sisi selatan Mosul.
Sejauh ini, tidak ada kelompok yang menyatakan bertanggung jawab atas serangan tersebut. Diduga kuat dalang di balik serangan ini adalah kelompok al-Qaeda Irak.
Aksi kekerasan di Irak meningkat sejak awal 2013, bertepatan dengan maraknya aksi protes yang digelar oleh muslim Sunni yang merasa terdiskriminasi oleh pemerintah dan pasukan keamanan yang didominasi oleh pengikut Syiah.
Pasukan misi perdamaian PBB di Irak (UNAMI) melaporkan jumlah korban tewas akibat aksi terorisme dan kekerasan di Irak sepanjang Juni mencapai 761 jiwa. Sementara jumlah korban luka-luka mencapai 1.771 orang.
Jumlah itu menunjukan penurunan dibanding Mei lalu, di mana korban tewas mencapai 1.045 jiwa, sementara korban luka-luka mencapai 2.397 jiwa. Kondisi ini memicu kekhawatiran, bahwa kelompok teroris membuat kekerasan semakin meluas.
Ledakan pertama terjadi Muqdadiyah. Polisi setempat mengatakan, seorang pelaku bom bunuh diri melancarkan aksinya saat sejumlah pengikut Syiah sedang menggelar prosesi pemakaman di Muqdadiyah, sisi timur Provinsi Diyala.
Ledakan itu menewaskan 23 tewas dan melukai 28 orang lainnya. Warga setempat dan petugas keamanan bahu membahu mengevakuasi para korban ke rumah sakit terdekat.
Ledakan bom kedua masih terjadi di provinsi yang sama, tepatnya di wilayah Baquba, 50 km dari Ibu Kota Baghdad. Seorang pelaku bom bunuh diri meledakan bom yang terpasang di badannya dalam sebuah kafe di Baquba.Polisi lokal mengatakan, tujuh orang terluka, sementara 18 orang lainnya menderita luka-luka.
Dua ledakan bom lainnya terjadi di Ramadi dan Mosul. Sumber kepolisian mengatakan, satu tentara tewas sementara dua orang lainnya menderita luka-luka setelah kendaraan konvoi militer yang mereka tumpangi meledak setelah melindas sebuah bom yang tertanam di pinggir jalan di Alhamidhiyah, wilayah timur Ramadi, sekitar 110 km sebelah barat Baghdad.
Sementara itu, korban tewas terakhir adalah seorang petugas Departemen Minyak Irak. Polisi mengatakan, mobil yang dia tumpangi telah dipasangi bom tanpa sepengetahuannya dan kemudian meledak saat dia melintas di Qayara, sisi selatan Mosul.
Sejauh ini, tidak ada kelompok yang menyatakan bertanggung jawab atas serangan tersebut. Diduga kuat dalang di balik serangan ini adalah kelompok al-Qaeda Irak.
Aksi kekerasan di Irak meningkat sejak awal 2013, bertepatan dengan maraknya aksi protes yang digelar oleh muslim Sunni yang merasa terdiskriminasi oleh pemerintah dan pasukan keamanan yang didominasi oleh pengikut Syiah.
Pasukan misi perdamaian PBB di Irak (UNAMI) melaporkan jumlah korban tewas akibat aksi terorisme dan kekerasan di Irak sepanjang Juni mencapai 761 jiwa. Sementara jumlah korban luka-luka mencapai 1.771 orang.
Jumlah itu menunjukan penurunan dibanding Mei lalu, di mana korban tewas mencapai 1.045 jiwa, sementara korban luka-luka mencapai 2.397 jiwa. Kondisi ini memicu kekhawatiran, bahwa kelompok teroris membuat kekerasan semakin meluas.
(esn)