Snowden kecam Obama karena menekan Ekuador
A
A
A
Sindonews.com – Whistleblower NSA, Edward Snowden mengecam sikap Presiden AS Barack Obama dan Wakil Presiden Joe Biden, karena menekan Pemerintah Ekuador agar membutnya menjauh. Mantan karyawan CIA yang diburu AS karena membocorkan penyadapan rahasia AS itu, mengucapkan terima kasih pada Pemerintah Ekuador yang memberi peluang untuk mengajukan suaka.
Dikutip Reuters, Selasa (2/7/2013), Snowden menyampaikan kecamannya itu dalam sebuah pernyataan yang dirilis WikiLeaks. ”Ini semacam penipuan dari pemimpin dunia, bukan keadilan. Dan tidak ada hukuman pembuangan ekstralegal,” kata Snowden, dalam pernyataannya.
”Tanpa perintah pengadilan, pemerintah sekarang berusaha untuk menghentikan hak saya, seperti halnya hak dasar berolahraga,” ujarnya.
Snowden, menyebut dia telah dianiaya Pemerintah AS yang sengaja mencabut paspornya, saat berupaya mencari suaka. ”Kebenaran milik semua orang. Termasuk, hak untuk mencari suaka. Tujuan mereka (pemimpin AS) adalah untuk menakut-nakuti, bukan saya, tapi orang-orang yang mau mengikuti saya,” lanjut pembocor penyadapan rahasia AS berkode Prism, yang kini berada di Moskow itu.
Juru Bicara Departemen Kehakiman AS, Nanda Chitre, menolak klaim bahwa Snowden terdampar dalam pelariannya. ”Karena ia masih Warga negara AS dan negaranya bersedia untuk membawanya pulang,” kata Chitre.
”Departemen Luar Negeri AS telah mengatakan,bahwa pemerintah siap untuk mengeluarkan orang (dari persembunyiannya) karena tindak kejahatan, termasuk membiyai dokumen dan perjalanan pulang ke rumahnya,” imbuh Chitre.
Dikutip Reuters, Selasa (2/7/2013), Snowden menyampaikan kecamannya itu dalam sebuah pernyataan yang dirilis WikiLeaks. ”Ini semacam penipuan dari pemimpin dunia, bukan keadilan. Dan tidak ada hukuman pembuangan ekstralegal,” kata Snowden, dalam pernyataannya.
”Tanpa perintah pengadilan, pemerintah sekarang berusaha untuk menghentikan hak saya, seperti halnya hak dasar berolahraga,” ujarnya.
Snowden, menyebut dia telah dianiaya Pemerintah AS yang sengaja mencabut paspornya, saat berupaya mencari suaka. ”Kebenaran milik semua orang. Termasuk, hak untuk mencari suaka. Tujuan mereka (pemimpin AS) adalah untuk menakut-nakuti, bukan saya, tapi orang-orang yang mau mengikuti saya,” lanjut pembocor penyadapan rahasia AS berkode Prism, yang kini berada di Moskow itu.
Juru Bicara Departemen Kehakiman AS, Nanda Chitre, menolak klaim bahwa Snowden terdampar dalam pelariannya. ”Karena ia masih Warga negara AS dan negaranya bersedia untuk membawanya pulang,” kata Chitre.
”Departemen Luar Negeri AS telah mengatakan,bahwa pemerintah siap untuk mengeluarkan orang (dari persembunyiannya) karena tindak kejahatan, termasuk membiyai dokumen dan perjalanan pulang ke rumahnya,” imbuh Chitre.
(esn)