Morsi ajak oposisi Mesir berdialog
A
A
A
Sindonews.com – Presiden Mesir Mohamed Morsi menegaskan seruannya untuk berdialog dengan kelompok oposisi, Sabtu (22/6/2013). Menurutnya, dialog ini diperlukan untuk menentukan skema guna menjembatani kesenjangan dan menghilangkan perbedaan pendapat di negara itu.
"Saya mengundang semua orang untuk dialog yang seimbang tanpa prasyarat, guna mendiskusikan apa yang akan mencapai kepentingan bangsa kita, dan untuk memenuhi aspirasi rakyat kami," kata Morsi dalam sebuah wawancara yang diterbitkan di surat kabar Akhbar al-Youm.
Seruan dialog dari Morsi ini datang, hanya berselang 8 hari sebelum berlangsungnya demo besar-besaran yang telah dirancang kubu oposisi. Sebelumnya, kubu oposisi telah merencanakan aksi demo massa pada 30 Juni mendatang untuk mendorong penyelenggaraan pemilu presiden awal.
Morsi telah mengkritik prasyarat yang ditetapkan oleh kubu oposisi. "Dialog tidak harus dimulai dengan kondisi melumpuhkan, dan harus datang dengan rekomendasi, bukan perintah," kata Morsi.
Satu hari sebelumnya, puluhan ribu kaum Islamis Mesir berbondong-bondong menuju alun-alun dekat Masjid al-Adawiya Rabia, di Kairo, untuk melakukan kampanye mendukung Morsi. Demo damai itu dimaksudkan untuk unjuk kekuatan, jelang aksi massa kubu oposisi pada 30 Juni mendatang.
Menurut Morsi, negara akan mengambil semua langkah hukum yang diperlukan untuk menghadapi kekerasan dan vandalisme. "Jika Mesir memilih orang lain dalam pemilihan presiden mendatang, saya akan menyerahkan kekuasaan sesuai dengan konstitusi dan hukum," tambah Morsi.
"Saya mengundang semua orang untuk dialog yang seimbang tanpa prasyarat, guna mendiskusikan apa yang akan mencapai kepentingan bangsa kita, dan untuk memenuhi aspirasi rakyat kami," kata Morsi dalam sebuah wawancara yang diterbitkan di surat kabar Akhbar al-Youm.
Seruan dialog dari Morsi ini datang, hanya berselang 8 hari sebelum berlangsungnya demo besar-besaran yang telah dirancang kubu oposisi. Sebelumnya, kubu oposisi telah merencanakan aksi demo massa pada 30 Juni mendatang untuk mendorong penyelenggaraan pemilu presiden awal.
Morsi telah mengkritik prasyarat yang ditetapkan oleh kubu oposisi. "Dialog tidak harus dimulai dengan kondisi melumpuhkan, dan harus datang dengan rekomendasi, bukan perintah," kata Morsi.
Satu hari sebelumnya, puluhan ribu kaum Islamis Mesir berbondong-bondong menuju alun-alun dekat Masjid al-Adawiya Rabia, di Kairo, untuk melakukan kampanye mendukung Morsi. Demo damai itu dimaksudkan untuk unjuk kekuatan, jelang aksi massa kubu oposisi pada 30 Juni mendatang.
Menurut Morsi, negara akan mengambil semua langkah hukum yang diperlukan untuk menghadapi kekerasan dan vandalisme. "Jika Mesir memilih orang lain dalam pemilihan presiden mendatang, saya akan menyerahkan kekuasaan sesuai dengan konstitusi dan hukum," tambah Morsi.
(esn)