Gillard perintahkan investigasi diskriminasi wanita di Australia
A
A
A
Sindonews.com - Perdana Menteri Australia, Julia Gillard pada Sabtu (22/6/2013) memerintahkan Komisi Hak Asasi Manusia untuk memulai investigasi atas diskriminasi wanita di tempat kerja yang terjadi di negara itu.
Masalah itu kembali memicu sentimen kesetaraan gender yang sedang ramai di Australia.
Komisaris Diskriminasi Gender, Elizabeth Broderick, akan mengawasi survei nasional untuk menilai prevalensi, sifat dan konsekuensi dari diskriminasi yang berkaitan. Khususnya, dikriminasi untuk wanita hamil di tempat kerja dan proses bekerja kembali setelah cuti.
Penyelidikan akan mengadakan serangkaian forum dengan industri, kelompok pengusaha, serikat pekerja, dan organisasi lain sebelum menyiapkan rekomendasi untuk mengurangi diskriminasi.
”Ada bukti anekdotal yang signifikan, bahwa perempuan secara khusus mengalami diskriminasi. Mereka dipecat, atau waktu cuti mereka dikurangi dan diberikan peran di tempat kerja yang tidak baik,” kata Jaksa Agung Australia, Mark Dreyfus, dikutip The Sun Daily.
”Permintaan (investigasi) ini akan mengukur prevalensi diskriminasi dan membantu memastikan orang tua, terutama ibu, diperlakukan dengan adil di tempat kerja,” lanjut Dreyfus.
Dalam sebuah pidato baru-baru ini, Gillard khawatir, bahwa suara perempuan akan dibuang dari pengambilan keputusan jika oposisi konservatif terpilih dalam Pemilu September nanti. Dia menyoroti adanya diskriminasi wanita di tempat kerja.
”Ini sangat memprihatinkan, bahkan ada laporan anekdotal bahwa orang, terutama wanita, merasa didiskriminasi ketika mereka merawat anak-anak,”' katanya kepada Sydney Morning Herald.
Masalah itu kembali memicu sentimen kesetaraan gender yang sedang ramai di Australia.
Komisaris Diskriminasi Gender, Elizabeth Broderick, akan mengawasi survei nasional untuk menilai prevalensi, sifat dan konsekuensi dari diskriminasi yang berkaitan. Khususnya, dikriminasi untuk wanita hamil di tempat kerja dan proses bekerja kembali setelah cuti.
Penyelidikan akan mengadakan serangkaian forum dengan industri, kelompok pengusaha, serikat pekerja, dan organisasi lain sebelum menyiapkan rekomendasi untuk mengurangi diskriminasi.
”Ada bukti anekdotal yang signifikan, bahwa perempuan secara khusus mengalami diskriminasi. Mereka dipecat, atau waktu cuti mereka dikurangi dan diberikan peran di tempat kerja yang tidak baik,” kata Jaksa Agung Australia, Mark Dreyfus, dikutip The Sun Daily.
”Permintaan (investigasi) ini akan mengukur prevalensi diskriminasi dan membantu memastikan orang tua, terutama ibu, diperlakukan dengan adil di tempat kerja,” lanjut Dreyfus.
Dalam sebuah pidato baru-baru ini, Gillard khawatir, bahwa suara perempuan akan dibuang dari pengambilan keputusan jika oposisi konservatif terpilih dalam Pemilu September nanti. Dia menyoroti adanya diskriminasi wanita di tempat kerja.
”Ini sangat memprihatinkan, bahkan ada laporan anekdotal bahwa orang, terutama wanita, merasa didiskriminasi ketika mereka merawat anak-anak,”' katanya kepada Sydney Morning Herald.
(esn)