Sengketa perbatasan, Kamboja-Thailand sepakati solusi damai
A
A
A
Sindonews.com - Kamboja dan Thailand sepakat menjaga perdamaian di sepanjang perbatasan, terlepas dari keputusan Mahkamah Internasional (ICJ) atas wilayah sengketa Candi Preah Vihear Temple, Kamboja.
Hor Namhong, Wakil Perdana Menteri dan Menteri Luar Negeri Kamboja mengatakan kepada Irina Bokova, Direktur Jenderal PBB untuk Pendidikan, Ilmu Pengetahuan dan Kebudayaan (UNESCO), bahwa Kamboja menginginkan solusi damai atas sengketa itu.
"Apapun keputusan ICJ, Pemerintah Kamboja di bawah Perdana Menteri Hun Sen dan Perdana Menteri Thailand Yingluck Shinawatra akan mematuhi keputusan itu dan akan terus menjalin persahabatan, kerjasama dan menjaga ketenangan di sepanjang perbatasan," ungkap Namhong.
Bokova senang mendengar keputusan pemerintah Kamboja dan Thailand yang sepakat menyelesaikan sengketa perbatasan dengan cara damai. Hal ini sejalan dengan tujuan perlindungan UNESCO dalam melindungi dan melestarikan situs warisan dunia.
Konflik wilayah perbatasan Kamboja dan Thailand pecah pada 7 Juli 2008, setelah Thailand mengklaim kepemilikan 4,6 kilometer persegi tanah di sebelah Candi Preah Vihea yang disetujui UNESCO sebagai Situs Warisan Dunia. Bentrok mematikan sempat terjadi selama Februari dan April 2011 selama pemerintahan mantan Perdana Menteri Thailand Abhisit Vejjajiva.
Hor Namhong, Wakil Perdana Menteri dan Menteri Luar Negeri Kamboja mengatakan kepada Irina Bokova, Direktur Jenderal PBB untuk Pendidikan, Ilmu Pengetahuan dan Kebudayaan (UNESCO), bahwa Kamboja menginginkan solusi damai atas sengketa itu.
"Apapun keputusan ICJ, Pemerintah Kamboja di bawah Perdana Menteri Hun Sen dan Perdana Menteri Thailand Yingluck Shinawatra akan mematuhi keputusan itu dan akan terus menjalin persahabatan, kerjasama dan menjaga ketenangan di sepanjang perbatasan," ungkap Namhong.
Bokova senang mendengar keputusan pemerintah Kamboja dan Thailand yang sepakat menyelesaikan sengketa perbatasan dengan cara damai. Hal ini sejalan dengan tujuan perlindungan UNESCO dalam melindungi dan melestarikan situs warisan dunia.
Konflik wilayah perbatasan Kamboja dan Thailand pecah pada 7 Juli 2008, setelah Thailand mengklaim kepemilikan 4,6 kilometer persegi tanah di sebelah Candi Preah Vihea yang disetujui UNESCO sebagai Situs Warisan Dunia. Bentrok mematikan sempat terjadi selama Februari dan April 2011 selama pemerintahan mantan Perdana Menteri Thailand Abhisit Vejjajiva.
(esn)