Bom bunuh diri targetkan kepala polisi daerah Afghanistan
A
A
A
Sindonews.com - Serangan bom bunuh diri menghantam konvoi kendaraan yang ditumpangi Jenderal Mohammad Nabi Elham, Kepala Polisi Provinsi Helmand, Senin (17/6/2013). Juru Bicara Provinsi Helmand, Omar Zawak, mengatakan, tidak ada aparat keamanan Afghanistan yang tewas dalam serangan itu.
"Seorang militan yang mengendarai mobil bermuatan bahan peledak, melancarkan aksinya saat melintas di sebelah iring-ringan kendaraan Kepala Polisi Jenderal Mohammad Nabi Elham di Lashkar Gah, pukul 6.30 pagi," ungkap Omar Zawak, Juru Bicara Provinsi Helmand.
"Ledakan itu hanya menewaskan pelaku bom bunuh diri dan melukai tiga aparat kepolisian, sementara Kepala Polisi Provinsi Helmand selamat tanpa cedera," imbuh Zawak.
Provinsi Helmand dicap sebagai pusat produksi opium, sekaligus sarang Taliban. Hingga kini, belum ada pihak yang mengaku bertanggung jawab atas serangan ini.
Disinyalir, pelaku penyerangan adalah gerilyawan Taliban, kelompok yang sering menggunakan bom pinggir jalan untuk melumpuhkan pasukan asing pimpinan Amerika Serikat dan tentara Pemerintah Afghanistan.
Masih kerap terjadinya aksi kekerasan membuat sejumlah pihak khawatir tentang kondisi keamanan negara itu pasca penarikan pasukan asing pada 2014 mendatang. Banyak pihak yang ragu, polisi dan tentara Afghanistan mampu mengambil alih tanggung jawab keamanan.
"Seorang militan yang mengendarai mobil bermuatan bahan peledak, melancarkan aksinya saat melintas di sebelah iring-ringan kendaraan Kepala Polisi Jenderal Mohammad Nabi Elham di Lashkar Gah, pukul 6.30 pagi," ungkap Omar Zawak, Juru Bicara Provinsi Helmand.
"Ledakan itu hanya menewaskan pelaku bom bunuh diri dan melukai tiga aparat kepolisian, sementara Kepala Polisi Provinsi Helmand selamat tanpa cedera," imbuh Zawak.
Provinsi Helmand dicap sebagai pusat produksi opium, sekaligus sarang Taliban. Hingga kini, belum ada pihak yang mengaku bertanggung jawab atas serangan ini.
Disinyalir, pelaku penyerangan adalah gerilyawan Taliban, kelompok yang sering menggunakan bom pinggir jalan untuk melumpuhkan pasukan asing pimpinan Amerika Serikat dan tentara Pemerintah Afghanistan.
Masih kerap terjadinya aksi kekerasan membuat sejumlah pihak khawatir tentang kondisi keamanan negara itu pasca penarikan pasukan asing pada 2014 mendatang. Banyak pihak yang ragu, polisi dan tentara Afghanistan mampu mengambil alih tanggung jawab keamanan.
(esn)