Khamenei: Persetan dengan AS
Khamenei: Persetan dengan AS
A
A
A
Sindonews.com - Pemimpin tertinggi Iran, Ayatollah Ali Khamenei, menyerukan rakyat Iran menggunakan hak suaranya untuk memilih presiden baru pada Jumat (14/6/2013). Khamenei juga menyerang balik kritik Amerika Serikat (AS) yang meragukan kredibilitas pemilihan Presiden Iran.
”Insya Allah, rakyat Iran akan menciptakan epik politik baru. Saya menyarankan semua orang untuk memilih," kata Khamenei sesaat setelah memberikan suaranya, dikutip AFP.
Ia juga menyerang balik kritik AS terhadap kredibilitas pemilihan presiden Iran yang ia anggap sudah sangat demokratis. ”Persetan denganmu (AS),” kecam Khamenei pada AS yang tidak setuju dengan cara pemiIihan Presiden Iran.
Khamenei meluapkan kecaman itu di sebuah stasiun televisi nasional. ”Orang-orang Iran akan melakukan apa yang menjadi kepentingan mereka,” ujarnya. Pernyataannya juga digemakan oleh Ayatollah Ahmad Janati, kepala garis keras Dewan Wali Pengawas Pemilu.
Jika tidak ada kandidat yang meraih 50 persen suara pada Jumat, pesta demokrasi Iran itu akan berlanjut ke putaran kedua, sepekan kemudian. Hasil pemilihan presiden itu diharapkan sudah keluar pada Sabtu.
Sementara, puluhan pria dan wanita, dalam antrean terpisah, terlihat keluar masuk TPS yang dibuka sejak pukul 08.00 waktu setempat atau pukul 03.30 waktu GMT.
Lebih dari 50,5 juta warga Iran berhak untuk memilih presiden baru. Presiden saat ini, Mahmoud Ahmadinejad dilarang maju kembali sebagai presiden karena sudah dua periode menjabat presiden.
”Insya Allah, rakyat Iran akan menciptakan epik politik baru. Saya menyarankan semua orang untuk memilih," kata Khamenei sesaat setelah memberikan suaranya, dikutip AFP.
Ia juga menyerang balik kritik AS terhadap kredibilitas pemilihan presiden Iran yang ia anggap sudah sangat demokratis. ”Persetan denganmu (AS),” kecam Khamenei pada AS yang tidak setuju dengan cara pemiIihan Presiden Iran.
Khamenei meluapkan kecaman itu di sebuah stasiun televisi nasional. ”Orang-orang Iran akan melakukan apa yang menjadi kepentingan mereka,” ujarnya. Pernyataannya juga digemakan oleh Ayatollah Ahmad Janati, kepala garis keras Dewan Wali Pengawas Pemilu.
Jika tidak ada kandidat yang meraih 50 persen suara pada Jumat, pesta demokrasi Iran itu akan berlanjut ke putaran kedua, sepekan kemudian. Hasil pemilihan presiden itu diharapkan sudah keluar pada Sabtu.
Sementara, puluhan pria dan wanita, dalam antrean terpisah, terlihat keluar masuk TPS yang dibuka sejak pukul 08.00 waktu setempat atau pukul 03.30 waktu GMT.
Lebih dari 50,5 juta warga Iran berhak untuk memilih presiden baru. Presiden saat ini, Mahmoud Ahmadinejad dilarang maju kembali sebagai presiden karena sudah dua periode menjabat presiden.
(esn)
Explore More