Austria diminta perlambat proses penarikan pasukan dari Golan
A
A
A
Sindonews.com - PBB mendesak Austria memperlambat proses penarikan pasukannya yang bergabung dengan pasukan Penjaga Perdamaian PBB di Dataran Tinggi Golan. PBB ingin, pasukan Austria tetap di wilayah itu hingga akhir Juli mendatang.
Perpanjangan waktu ini diperlukan, sebelum PBB menemukan pasukan dari negara lain sebagai pengganti pasukan Austria, Kamis (13/6/2013).
"Departemen Operasi Penjagaan Perdamaian secara resmi meminta Austria menuntaskan penarikan seluruh pasukanya tidak lebih awal sebelum akhir Juli mendatang, permintaan ini bertujuan melancarkan proses transisi," ungkap Juru Bicara Sekjen PBB, Martin Nesirky.
Nesirky mengatakan, PBB juga telah meminta pasukan Austria untuk meninggalkan banyak peralatan mereka untuk pasukan pengganti, sekaligus memastikan kelanjutan PBB di lokasi utama, Gunung Hermon.
"Departemen Operasi Penjagaan Perdamaian mengatakan, bahwa mereka percaya Austria akan berkontribusi lebih lama untuk misi berharga ini dan menjaga kepentingan misi ini di hati setiap personelnya," ungkap Nesirky.
Sampai hari ini, sudah 67 dari 378 pentara Austria kembali ke Wina. Pemerintah Wina sebelumnya mengatakan, mereka akan menarik sisa pasukannya secara bertahap dua sampai empat pekan ke depan. Juru Bicara PBB, Josephine Guerrero mengatakan, Austria telah menjadi tulang punggung misi ini dan penarikan mereka akan berdampak pada kapasitas operasional misi.
Selain Austria, sebelumnya Pemerintah Jepang dan Kroasia telah menarik pasukan mereka yang bergabung dengan pasukan Penjaga Perdamaian PBB untuk menjalani tugas di Dataran Tinggi Golan karena situasi mulai tidak aman, sebab pertempuran antara tentara dan pemberontak sesekali berdampak ke wilayah itu.
Perpanjangan waktu ini diperlukan, sebelum PBB menemukan pasukan dari negara lain sebagai pengganti pasukan Austria, Kamis (13/6/2013).
"Departemen Operasi Penjagaan Perdamaian secara resmi meminta Austria menuntaskan penarikan seluruh pasukanya tidak lebih awal sebelum akhir Juli mendatang, permintaan ini bertujuan melancarkan proses transisi," ungkap Juru Bicara Sekjen PBB, Martin Nesirky.
Nesirky mengatakan, PBB juga telah meminta pasukan Austria untuk meninggalkan banyak peralatan mereka untuk pasukan pengganti, sekaligus memastikan kelanjutan PBB di lokasi utama, Gunung Hermon.
"Departemen Operasi Penjagaan Perdamaian mengatakan, bahwa mereka percaya Austria akan berkontribusi lebih lama untuk misi berharga ini dan menjaga kepentingan misi ini di hati setiap personelnya," ungkap Nesirky.
Sampai hari ini, sudah 67 dari 378 pentara Austria kembali ke Wina. Pemerintah Wina sebelumnya mengatakan, mereka akan menarik sisa pasukannya secara bertahap dua sampai empat pekan ke depan. Juru Bicara PBB, Josephine Guerrero mengatakan, Austria telah menjadi tulang punggung misi ini dan penarikan mereka akan berdampak pada kapasitas operasional misi.
Selain Austria, sebelumnya Pemerintah Jepang dan Kroasia telah menarik pasukan mereka yang bergabung dengan pasukan Penjaga Perdamaian PBB untuk menjalani tugas di Dataran Tinggi Golan karena situasi mulai tidak aman, sebab pertempuran antara tentara dan pemberontak sesekali berdampak ke wilayah itu.
(esn)