Kepala FBI bela program surveilans AS
A
A
A
Sindonews.com - Direktur Biro Investigasi Federal (FBI), Robert Mueller pada Kamis (13/6/2013) membela program surveilans (penyadapan rahasia) telepon dan internet yang memicu kontroversi dalam sepekan terakhir.
Kepala FBI itu bersumpah menuntut pembocor program surveilans, Edward Snowden untuk bertanggung jawab.
Berbicara pada sidang di depan Komite Kehakiman AS, Mueller mengatakan pengungkapan tentang program-program pengawasan rahasia telah merugikan negara dan keselamatan warga AS. ”Kami menjadi sangat rentan,” katanya, dikutip Xinhua, Jumat(14/6/2013).
Mueller mengatakan teroris secara konsisten mencari cara untuk mengakses semuanya. Sedangkan intelijen dikhawatirkan tidak mampu untuk mengakses komunikasi para teroris.
Menurut Mueller, program surveilans sudah disarankan sebelum serangan teroris 11 September 2001 terjadi. Jika program itu sudah jalan, ia yakin serangan itu bisa digagalkan. ”Jika kita memiliki program ini ada kesempatan untuk itu,” ujarnya.
Mantan karyawan CIA, Edward Snowden, 29, sudah membocorkan dua program penyadapan rahasia catatan telepon dan internet Badan Keamanan Nasional (NSA). Kini sang whistleblower itu diburu FBI.
”Adapun individu yang telah mengaku membuat pengungkapan ini, ia adalah subjek penyelidikan kriminal,” kata Mueller yang merujuk pada tindakan Snowden.
Kepala FBI itu bersumpah menuntut pembocor program surveilans, Edward Snowden untuk bertanggung jawab.
Berbicara pada sidang di depan Komite Kehakiman AS, Mueller mengatakan pengungkapan tentang program-program pengawasan rahasia telah merugikan negara dan keselamatan warga AS. ”Kami menjadi sangat rentan,” katanya, dikutip Xinhua, Jumat(14/6/2013).
Mueller mengatakan teroris secara konsisten mencari cara untuk mengakses semuanya. Sedangkan intelijen dikhawatirkan tidak mampu untuk mengakses komunikasi para teroris.
Menurut Mueller, program surveilans sudah disarankan sebelum serangan teroris 11 September 2001 terjadi. Jika program itu sudah jalan, ia yakin serangan itu bisa digagalkan. ”Jika kita memiliki program ini ada kesempatan untuk itu,” ujarnya.
Mantan karyawan CIA, Edward Snowden, 29, sudah membocorkan dua program penyadapan rahasia catatan telepon dan internet Badan Keamanan Nasional (NSA). Kini sang whistleblower itu diburu FBI.
”Adapun individu yang telah mengaku membuat pengungkapan ini, ia adalah subjek penyelidikan kriminal,” kata Mueller yang merujuk pada tindakan Snowden.
(esn)