Pakistan bantah impor senjata dari Israel
A
A
A
Sindonews.com – Militer Pakistan pada Selasa (11/6/2013), membantah sebuah laporan Pemerintah Inggris yang dianggap menyesatkan. Laporan itu menyatakan, Israel telah mengekspor peralatan militer ke Pakistan, meskipun kedua negara tidak memiliki hubungan diplomatik.
Laporan itu diterbitkan oleh surat kabar Israel, Haaretz. Laporan itu menyatakan, bahwa Israel telah mengekspor peralatan militer ke Pakistan dan empat negara Arab, Mesir, Aljazair, Uni Emirat Arab, dan Maroko selama lima tahun terakhir.
Laporan Haaretz mengungkapkan, bahwa menurut laporan Inggris, Israel berusaha untuk membeli komponen dari Inggris pada 2011 untuk mengekspor sistem radar ke Pakistan, serta sistem peperangan elektronik, HUDs, suku cadang untuk jet tempur dan mesin pesawat, komponen pesawat pelatihan, dan sistem elektronik militer.
"Pada 2010, Israel mengajukan izin untuk mengekspor sistem peperangan elektronik dan menampilkan Cockpit Head-up (HUDs) dengan komponen dari Inggris ke Pakistan," sebut laporan surat kabar itu.
Laporan inilah yang dibantah oleh militer Pakistan. "Laporan ini adalah menyesatkan dan tidak berdasarkan fakta," kata Juru Bicara militer Pakistan dalam sebuah pernyataan, seperti dikutip dari Xinhua.
Laporan itu diterbitkan oleh surat kabar Israel, Haaretz. Laporan itu menyatakan, bahwa Israel telah mengekspor peralatan militer ke Pakistan dan empat negara Arab, Mesir, Aljazair, Uni Emirat Arab, dan Maroko selama lima tahun terakhir.
Laporan Haaretz mengungkapkan, bahwa menurut laporan Inggris, Israel berusaha untuk membeli komponen dari Inggris pada 2011 untuk mengekspor sistem radar ke Pakistan, serta sistem peperangan elektronik, HUDs, suku cadang untuk jet tempur dan mesin pesawat, komponen pesawat pelatihan, dan sistem elektronik militer.
"Pada 2010, Israel mengajukan izin untuk mengekspor sistem peperangan elektronik dan menampilkan Cockpit Head-up (HUDs) dengan komponen dari Inggris ke Pakistan," sebut laporan surat kabar itu.
Laporan inilah yang dibantah oleh militer Pakistan. "Laporan ini adalah menyesatkan dan tidak berdasarkan fakta," kata Juru Bicara militer Pakistan dalam sebuah pernyataan, seperti dikutip dari Xinhua.
(esn)