Tentara Pemerintah Suriah gempur Aleppo
A
A
A
Sindonews.com - Setelah sukses merebut Kota Qusayr dari tangan pemberontak, tentara Suriah kembali meluncurkan operasi besar-besaran ke wilayah pedesaan di Provinsi Aleppo utara, demikian dilaporkan al-Watan, surat kabar pro-pemerintah Suriah, Senin (10/6/2013).
Menurut al-Watan, Sabtu 8 Juni lalu, tentara Suriah meluncurkan operasi baru, bernama "Badai Utara". Operasi penyerangan itu bertujuan mengusir seluruh pemberontak bersenjata dari wilayah pedesaan Aleppo. Saat ini, tentara telah memasuki beberapa kota antara lain, Hraitan, Kafr Hamra, dan Atareb.
Kemajuan itu menguntungkan tentara, sebab mereka berhasil memotong dua rute suplai kebutuhan pemberontak ke Kota Andan.
"Pasukan Suriah benar-benar siap menguasai kembali Provinsi Homs yang sebelumnya dikuasai pemberontak. Serangan ini terjadi kurang dari sepekan setelah mereka menguasai Qusayr," ungkap Hisham Jaber, seorang pensiunan Kolonel Libanon, kepada LDC Tv Libanon.
"Dalam pertempuran kali ini, Pemerintaah Suriah mengirimkan empat brigade militer. Fokus dari serangan ini adalah empat wilayah kunci di Aleppo," imbuh Jaber.
Seorang pengamat lainnya mengatakan, serangan militer Suriah ke Aleppo bertujuan membelah kota dan pedesaan, sekaligus memotong suplai kebutuhan pemberontak yang datang dari Turki. Setelah kekuatan pemberontak melemah maka tentara dapat dengan mudah mengusir pemberontak dari wilayah kota.
Sebelumnya, stasiun televisi Pemerintah Suriah dalam laporannya menyatakan, operasi pasukan Suriah di Kota al-Qussair berlangsung cepat, untuk memulihkan kondisi keamanan. Pendudukan kembali al-Qussair itu diklaim sebagai prestasi untuk memberangus kelompok teroris di Provinsi Homs dan wilayah tengah Suriah.
Serangan tentara Suriah di kota itu, bertujuan untuk memotong jalur utama yang dipakai para pemberontak guna menyuplai berbagai kebutuhan di wilayah tengah negara itu.
Menurut al-Watan, Sabtu 8 Juni lalu, tentara Suriah meluncurkan operasi baru, bernama "Badai Utara". Operasi penyerangan itu bertujuan mengusir seluruh pemberontak bersenjata dari wilayah pedesaan Aleppo. Saat ini, tentara telah memasuki beberapa kota antara lain, Hraitan, Kafr Hamra, dan Atareb.
Kemajuan itu menguntungkan tentara, sebab mereka berhasil memotong dua rute suplai kebutuhan pemberontak ke Kota Andan.
"Pasukan Suriah benar-benar siap menguasai kembali Provinsi Homs yang sebelumnya dikuasai pemberontak. Serangan ini terjadi kurang dari sepekan setelah mereka menguasai Qusayr," ungkap Hisham Jaber, seorang pensiunan Kolonel Libanon, kepada LDC Tv Libanon.
"Dalam pertempuran kali ini, Pemerintaah Suriah mengirimkan empat brigade militer. Fokus dari serangan ini adalah empat wilayah kunci di Aleppo," imbuh Jaber.
Seorang pengamat lainnya mengatakan, serangan militer Suriah ke Aleppo bertujuan membelah kota dan pedesaan, sekaligus memotong suplai kebutuhan pemberontak yang datang dari Turki. Setelah kekuatan pemberontak melemah maka tentara dapat dengan mudah mengusir pemberontak dari wilayah kota.
Sebelumnya, stasiun televisi Pemerintah Suriah dalam laporannya menyatakan, operasi pasukan Suriah di Kota al-Qussair berlangsung cepat, untuk memulihkan kondisi keamanan. Pendudukan kembali al-Qussair itu diklaim sebagai prestasi untuk memberangus kelompok teroris di Provinsi Homs dan wilayah tengah Suriah.
Serangan tentara Suriah di kota itu, bertujuan untuk memotong jalur utama yang dipakai para pemberontak guna menyuplai berbagai kebutuhan di wilayah tengah negara itu.
(esn)