Karzai: Dunia muslim berada dalam kekacauan

Senin, 10 Juni 2013 - 13:58 WIB
Karzai: Dunia muslim...
Karzai: Dunia muslim berada dalam kekacauan
A A A
Sindonews.com - Presiden Afghanistan Hamid Karzai mengatakan, dunia muslim hari ini tengah berada di dalam sebuah kekacauan. Dia lantas bertanya-tanya, apakah perang melawan teror yang dilancarkan Amerika Serikat (AS) pada 2001 silam adalah keputusan yang harus disalahkan atas berbagai aksi radikalisasi?

"Perang melawan aksi teror di mulai pada 2001 silam dan terus berlanjut hingga saat ini dan belum membahagiakan," ungkap Karzai dalam forum yang membahas hubungan AS dengan dunia Islam di Doha, Minggu (9/6/2013), seperti dilansir AFP.

"Apakah kita berhasil dalam perang melawan teror?," tanya Karzai."Apakah kita memberikan tempat perlindungan kepada teroris? Kemudian melancarkan perang terhadap terorisme? Apakah kita terlibat dalam aksi radikalisme atau sebenarnya menciptakan radikalisme?" tanya Karzai kepada semua yang hadir.

Pemimpin Afghanistan ini mengatakan, hari ini, dunia muslim berada dalam kekacauan, dari Pakistan hingga ke Nigeria. "Menurut pandangan saya, dunia Barat yang dipimpin oleh AS perlu menjelaskan diri mereka kepada dunia muslim. Sebab, jika apa yang kita lakukan adalah sebuah kesalahan, maka kita harus melakukan sesuatu untuk memperbaikinya,"tegas Karzai.

"Menurut pandangan saya, ada banyak hal yang harus diperbaiki dari umat muslim saat ini di dalam lingkungan sosial dan pemerintahan, dengan menunjukan sikap yang lebih toleran terhadap seluruh dunia dan berbagai macam agama lainnya. Tapi, AS dan teman-teman negara Barat juga harus memberikan banyak penjelasan," ungkap Karzai.

Forum AS-Dunia Islam terselenggara atas dukungan Brookings Institution, di Washington. Forum yang berlangsung sampai Selasa besok ini membahas perkembangan Afghanistan, konflik Suriah, dan perubahan politik dan ekonomi di negara yang terkena dampak Arab Spring atau kebangkitan dunia Arab, ditandai dengan lengsernya pemimpin Mesir, Hosni Mubarak pada 2010 silam.
(esn)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.0632 seconds (0.1#10.140)