Austria akan tarik personel dari pasukan PBB
A
A
A
Sindonews.com – Austria mengaku akan menarik diri dari pasukan Penjaga Perdamaian PBB di Dataran Tinggi Golan. Putusan ini diambil, setelah terjadinya pertempuran antara pasukan Pemerintah Suriah dengan kaum pemberontak di wilayah itu.
Seperti dilaporkan Reuters, Kamis (6/6/2013), penarian diri kontingen Austria ini akan menjadi pukulan bagi misi yang telah menjaga perdamaian antara Israel-Suriah yang sudah berlangsung selama 40 tahun. Israel khawatir, bila pasukan PBB tak ada di daerah itu, maka kelompok militan bisa saja menyerang Israel melalui Dataran Tinggi Golan.
Saat ini, ada 380 tentara Austria yang bergabung dalam misi Penjaga Perdamaian PBB di Dataran Tinggi Golan (UNDOF). Sementara jumlah keseluruhan personel PBB di wilayah itu sekitar 1.000 orang.
"Austria telah menjadi tulang punggung misi ini dan penarikan mereka akan berdampak pada kapasitas operasional misi," kata Juru Bicara PBB, Josephine Guerrero.
Seperti diketahui, pemberontak Suriah telah berhasil merebut satu-satunya jalur penyeberangan antara Israel dan Suriah pada Kamis pagi. Hal ini membuat pasukan Penjaga Perdamaian PBB terpaksa berlindung di markas mereka.
Sebelumnya, sempat pula terjadi dua aksi penculikan terhadap personel Penjaga Perdamaian PBB di Dataran Tinggi Golan. Personel yang menjadi korban penculikan adalah kontingen dari Filipina.
Seperti dilaporkan Reuters, Kamis (6/6/2013), penarian diri kontingen Austria ini akan menjadi pukulan bagi misi yang telah menjaga perdamaian antara Israel-Suriah yang sudah berlangsung selama 40 tahun. Israel khawatir, bila pasukan PBB tak ada di daerah itu, maka kelompok militan bisa saja menyerang Israel melalui Dataran Tinggi Golan.
Saat ini, ada 380 tentara Austria yang bergabung dalam misi Penjaga Perdamaian PBB di Dataran Tinggi Golan (UNDOF). Sementara jumlah keseluruhan personel PBB di wilayah itu sekitar 1.000 orang.
"Austria telah menjadi tulang punggung misi ini dan penarikan mereka akan berdampak pada kapasitas operasional misi," kata Juru Bicara PBB, Josephine Guerrero.
Seperti diketahui, pemberontak Suriah telah berhasil merebut satu-satunya jalur penyeberangan antara Israel dan Suriah pada Kamis pagi. Hal ini membuat pasukan Penjaga Perdamaian PBB terpaksa berlindung di markas mereka.
Sebelumnya, sempat pula terjadi dua aksi penculikan terhadap personel Penjaga Perdamaian PBB di Dataran Tinggi Golan. Personel yang menjadi korban penculikan adalah kontingen dari Filipina.
(esn)