Obama ungkapan rasa duka atas kematian mahasiswa China
A
A
A
Sindonews.com - Presiden Amerika Serikat (AS) Barack Obama menyampaikan belasungkawa dan solidaritas pada China atas meninggalnya seorang warga negara China dalam teror di Boston Marathon, awal pekan ini.
Korban tewas itu adalah Lu Lingzi, seorang mahasiswi pascasarjana di Boston University. Selain Lingzin, bom itu juga menewaskan dua orang lainnya, yakni seorang wanita dan anak laki-laki berusia 8 tahun yang sedang menunggu ayahnya di garis finish.
"Doa kami dengan keluarga Lu dari China, yang mengirim putri mereka, Lingzi ke sini untuk mengalami semua yang kota ini tawarkan. Seorang mahasiswa 23 tahun yang jauh dari rumah," kata Obama dalam pidato di Katedral Boston, Kamis (18/4/2013).
"Dan dalam sakit hati keluarga dan teman-teman di kedua sisi samudra besar, kita diingatkan tentang kemanusiaan, bahwa kita semua berbagi," lanjut Obama. Selain Lingzi, ada pula mahasiwa China lain yang terkena dampak dari ledakan bom di dekat garis finish Boston Marathon itu.
Namun, ia terhindar dari kematian, meski mengalami luka cukup parah. Dokter di Boston Medical Center mengatakan, mahasiswa China itu telah pulih dari koma dan kondisinya berangsur membaik. Keluarga gadis itu diharapkan untuk segera tiba di Boston.
Dalam kesempatan itu, Obama juga menegaskan, kalau pihaknya akan memburu pelaku bom hingga dapat. “Ya, kami akan menemukan Anda dan Anda harus bertanggungjawab,” tegas Obama. "Jika mereka berusaha untuk mengintimidasi kami, untuk meneror kami, maka jelas sekarang bahwa mereka memilih kota yang salah untuk melakukannya," tandas presiden kulit hitam pertama AS itu.
Korban tewas itu adalah Lu Lingzi, seorang mahasiswi pascasarjana di Boston University. Selain Lingzin, bom itu juga menewaskan dua orang lainnya, yakni seorang wanita dan anak laki-laki berusia 8 tahun yang sedang menunggu ayahnya di garis finish.
"Doa kami dengan keluarga Lu dari China, yang mengirim putri mereka, Lingzi ke sini untuk mengalami semua yang kota ini tawarkan. Seorang mahasiswa 23 tahun yang jauh dari rumah," kata Obama dalam pidato di Katedral Boston, Kamis (18/4/2013).
"Dan dalam sakit hati keluarga dan teman-teman di kedua sisi samudra besar, kita diingatkan tentang kemanusiaan, bahwa kita semua berbagi," lanjut Obama. Selain Lingzi, ada pula mahasiwa China lain yang terkena dampak dari ledakan bom di dekat garis finish Boston Marathon itu.
Namun, ia terhindar dari kematian, meski mengalami luka cukup parah. Dokter di Boston Medical Center mengatakan, mahasiswa China itu telah pulih dari koma dan kondisinya berangsur membaik. Keluarga gadis itu diharapkan untuk segera tiba di Boston.
Dalam kesempatan itu, Obama juga menegaskan, kalau pihaknya akan memburu pelaku bom hingga dapat. “Ya, kami akan menemukan Anda dan Anda harus bertanggungjawab,” tegas Obama. "Jika mereka berusaha untuk mengintimidasi kami, untuk meneror kami, maka jelas sekarang bahwa mereka memilih kota yang salah untuk melakukannya," tandas presiden kulit hitam pertama AS itu.
(esn)