FBI kejar pelaku bom Boston hingga ke ujung dunia

Sindonews.com – Hingga kini, belum diketahui siapa pelaku di balik serangan bom yang menerjang even olahraga Boston Marathon, Senin (15/4/2013) sore. Teror mematikan itu sendiri menewaskan 3 orang dan melukai 170 lainnya. Banyak di antara korban luka terpaksa menjalani amputasi.

Bom di Boston ini adalah aksi teror terburuk yang melanda Amerika Serikat (AS), setelah serangan yang menghantam menara kembar World Trade Center pada 2001 silam. Presiden AS Barack Obama telah berjanji, bahwa pelaku penyerangan ini akan diganjar dengan hukuman berat.

Meski aparat memberlakukan penjagaan ketat pada seorang pria Arab Saudi yang terluka dalam insiden pemboman itu dan kini tengah dirawat di rumah sakit, namun belum ada pernyataan dari pihak berwenang, bahwa pria itu adalah calon tersangka.

Beberapa orang di Boston telah menjalani pemeriksaan dan interogasi. Menurut para pejabat, polisi dan Biro Investigasi Federal (FBI) akan memperluas daerah perburuan hingga ke negara lain.

"Ini akan menjadi penyelidikan di seluruh dunia," kata Rick Deslauriers, Kepala Kantor FBI di Boston. "Kami akan pergi ke ujung dunia untuk mengidentifikasi subjek atau mencari pihak yang bertanggung jawab atas kejahatan ini. Kami akan menggunakan kekuatan penuh dari FBI, hingga ke seluruh dunia," lanjutnya.

Korban luka akibat dua buah bom yang meledak hanya berselang 13 detik itu termasuk 9 orang anak-anak yang berada di lokasi kejadian. Sementara salah seorang korban tewas adalah seorang bocah berusia 8 tahun, Martin Richard yang tengah menunggu ayahnya di garis finish.