Korban terinfeksi flu burung di China bertambah 4 orang
A
A
A
Sindonews.com – Empat warga Jiangsu, China dilaporkan telah menjadi korban terbaru yang terinfeksi flu burung di negara itu, Selasa (2/4/2013). Dengan tambahan empat korban ini, jumlah keseluruhan korban flu burung jenis baru ini menjadi tujuh orang.
“Tiga wanita dan satu pria telah tertular virus flu burung H7N9. Saat ini, ketiganya tengah menjalani perawatan medis dan tidak ada bukti yang menghubungkan tiga orang ini dengan empat korban terdahulu yang tinggal di kota berbeda,” sebut pernyataan Biro Kesehatan Provinsi Jiangsu, seperti dikutip dari ChannelnewsAsia.
Pada akhir pekan lalu, untuk kali pertama dideteksi tiga warga Shanghai telah terinfeksi flu burung H7N9. Dua di antara tiga warga China yang terinfeksi itu akhirnya meninggal dunia. Pemerintah China mengumumkan, dua warga yang meninggal itu adalah pria berusia 87 dan 27 tahun.
Ini adalah kali pertama virus H7N9 menular pada manusia. Namun, menurut Badan Kesehatan PBB (WHO), belum ditemukan bukti bahwa telah terjadi penularan dari manusia ke manusia.
"Ini pertama kalinya bahwa H7N9 ditemukan pada manusia," kata Juru Bicara WHO, Fadela Chaib kepada wartawan. "Ini menjadi perhatian WHO dan kami akan mengikuti kasus ini dengan otoritas kesehatan di Cina untuk tahu lebih banyak. Tetapi untuk saat ini, tidak ada penularan dari manusia ke manusia," tambahnya.
“Tiga wanita dan satu pria telah tertular virus flu burung H7N9. Saat ini, ketiganya tengah menjalani perawatan medis dan tidak ada bukti yang menghubungkan tiga orang ini dengan empat korban terdahulu yang tinggal di kota berbeda,” sebut pernyataan Biro Kesehatan Provinsi Jiangsu, seperti dikutip dari ChannelnewsAsia.
Pada akhir pekan lalu, untuk kali pertama dideteksi tiga warga Shanghai telah terinfeksi flu burung H7N9. Dua di antara tiga warga China yang terinfeksi itu akhirnya meninggal dunia. Pemerintah China mengumumkan, dua warga yang meninggal itu adalah pria berusia 87 dan 27 tahun.
Ini adalah kali pertama virus H7N9 menular pada manusia. Namun, menurut Badan Kesehatan PBB (WHO), belum ditemukan bukti bahwa telah terjadi penularan dari manusia ke manusia.
"Ini pertama kalinya bahwa H7N9 ditemukan pada manusia," kata Juru Bicara WHO, Fadela Chaib kepada wartawan. "Ini menjadi perhatian WHO dan kami akan mengikuti kasus ini dengan otoritas kesehatan di Cina untuk tahu lebih banyak. Tetapi untuk saat ini, tidak ada penularan dari manusia ke manusia," tambahnya.
(esn)