28 penambang China tewas dalam ledakan di tambang batu bara
A
A
A
Sindonews.com - Sebuah ledakan terjadi di tambang batu bara Babao, Jumat (29/3/2013) malam waktu setempat. Pemerintah Provinsi Jilin, wilayah timur laut China melaporkan, sebanyak 28 orang penambang tewas dan melukai belasan orang lainya.
"Sebanyak 41 orang penambang terperangkap setelah terjadi ledakan di dasar tambang batu bara Babao, kabupaten Jiangyuan, Kota Baishan. Ledakan yang berlangsung pukul 22.40 malam menewaskan 28 penambang. Sementara itu, 13 penambang lainya terluka, namun tidak sampai mengancam keselamatan mereka," ungkap Juru Bicara Keselamatan Biro Pengawasan Provinsi Jilin, seperti dilansir Xinhua, Sabtu (3/3/2013).
Juru Bicara Keselamatan Biro Pengawasan Provinsi Jilin menambahkan, semua operasi penyelamatan telah berakhir dan kini sebuah tim tengah menyelidi penyebab ledakan tambang di tambang milik grup Tonghua Mining.Penyebab kecelakaan masih belum diketahui dan masih dalam penyelidikan.
Beberapa saat setelah insiden terjadi, Wang Rulin (Ketua Partai Provinsi Jilin), Gubernur Bayanqolu dan Fu Jianhua (wakil kepala administrasi keselamatan kerja China) bergegas ke lokasi tambang memantau langsung proses evakuasi para penambang dari dasar tambang. Selain melakukan pemantauan, ketiganya juga menyempatkan diri mengunjungi para penambang yang terluka dan menjalani perawatan di rumah sakit.
Kecelakaan tambang ini merupakan kecelakaan ketiga di lokasi tambang China sepanjang bulan Maret. Dua pekan yang lalu, 25 penambang dilaporkan tewas di lokasi tambang Machang, Provinsi Guizhou, wilayah barat China.
China adalah konsumen batu bara terbesar di dunia. Sebanyak 70 persen batu bara tersebut dibutuhkan untuk pengadaan pertumbuhan energi di tengah pertumbuhan industri China. Sayangnya, industri pertambangan China merupakan yang paling mematikan di dunia.
Hal ini karena China dianggap lalai menegakkan standar keselamatan dan terburu-buru melakukan eksplorasi demi memenuhi tuntutan ekonomi. Meski demikian, Pemerintah China menyebut, jumlah korban tewas akibat kecelakaan tambang telah menurun dari tahun ke tahun. Tercatat, 1.973 orang tewas dalam kecelakaan di lokasi tambang batu bara pada 2011. Jumlah itu menurun 19 persen dari tahun 2010.
"Sebanyak 41 orang penambang terperangkap setelah terjadi ledakan di dasar tambang batu bara Babao, kabupaten Jiangyuan, Kota Baishan. Ledakan yang berlangsung pukul 22.40 malam menewaskan 28 penambang. Sementara itu, 13 penambang lainya terluka, namun tidak sampai mengancam keselamatan mereka," ungkap Juru Bicara Keselamatan Biro Pengawasan Provinsi Jilin, seperti dilansir Xinhua, Sabtu (3/3/2013).
Juru Bicara Keselamatan Biro Pengawasan Provinsi Jilin menambahkan, semua operasi penyelamatan telah berakhir dan kini sebuah tim tengah menyelidi penyebab ledakan tambang di tambang milik grup Tonghua Mining.Penyebab kecelakaan masih belum diketahui dan masih dalam penyelidikan.
Beberapa saat setelah insiden terjadi, Wang Rulin (Ketua Partai Provinsi Jilin), Gubernur Bayanqolu dan Fu Jianhua (wakil kepala administrasi keselamatan kerja China) bergegas ke lokasi tambang memantau langsung proses evakuasi para penambang dari dasar tambang. Selain melakukan pemantauan, ketiganya juga menyempatkan diri mengunjungi para penambang yang terluka dan menjalani perawatan di rumah sakit.
Kecelakaan tambang ini merupakan kecelakaan ketiga di lokasi tambang China sepanjang bulan Maret. Dua pekan yang lalu, 25 penambang dilaporkan tewas di lokasi tambang Machang, Provinsi Guizhou, wilayah barat China.
China adalah konsumen batu bara terbesar di dunia. Sebanyak 70 persen batu bara tersebut dibutuhkan untuk pengadaan pertumbuhan energi di tengah pertumbuhan industri China. Sayangnya, industri pertambangan China merupakan yang paling mematikan di dunia.
Hal ini karena China dianggap lalai menegakkan standar keselamatan dan terburu-buru melakukan eksplorasi demi memenuhi tuntutan ekonomi. Meski demikian, Pemerintah China menyebut, jumlah korban tewas akibat kecelakaan tambang telah menurun dari tahun ke tahun. Tercatat, 1.973 orang tewas dalam kecelakaan di lokasi tambang batu bara pada 2011. Jumlah itu menurun 19 persen dari tahun 2010.
(esn)