Pemberontak Suriah segel wilayah perbatasan Yordania
A
A
A
Sindonews.com - Seorang pejabat militer Yordania mengatakan, pemberontak Suriah yang berusaha menggulingkan kekuasaan Presiden Suriah Bashar al-Assad menutup dua pos perbatasan Yodania - Suriah, Senin (25/3/2013).
"Tentara Pembebasan Suriah (FSA) menutup dua jalur penyebrangan di Daraa dan Naseeb yang berada di wilayah Suriah. Langkah itu terjadi setelah mereka berhasil menguasai wilayah perbatasan Yordania," ungkap seorang pejabat militer Yordania, seperti dilansir naharnet, (26/3/2013).
Sementara itu, Menteri Informasi Yordania, Samih Maaytah mengatakan, Yordania selalu melakukan pemantauan terhadap krisis yang terjadi di Suriah. Dia juga menyampaikan bahwa pemerintah akan mengambil keputusan yang sejalan dengan kepentingan nasional.
"Yordania tidak akan mengambil keputusan untuk menutup perbatasan. Tidak akan ada sesuatu yang baru dari sisi perbatasan Yordania," terang Maaytah.
Keputusan pemberontak FSA terjadi setelah mereka berhasil merebut wilayah perbatasan selatan Suriah sepanjang 25 km, dari tangan pasukan Presiden Suriah Bashar al-Assad, Minggu (24/3/2013). Pengawas Hak Asasi Manusia (HAM) di Suriah mengatakan, pemberontak Suriah menguasai wilayah perbatasan dari Yordania hingga ke Dataran Tinggi Golan (Israel).
Menangapi kemajuan pemberontak Suriah, sebuah sumber dari militer Suriah mengatakan kepada AFP, bahwa pemerintah Yordania telah mengijinkan para pejuang jihad masuk ke Suriah. Dalam beberapa pekan terakhir, tercatat sudah 2500 pemberontak yang dilatih oleh Amerika Serikat di Yordania terus masuk ke Suriah. Tidak hanya itu, mereka juga mengizinkan senjata yang dibeli oleh pemerintah Arab Saudi dan Kroasia diselundukan dari wilayah Yordania ke Suriah.
"Tentara Pembebasan Suriah (FSA) menutup dua jalur penyebrangan di Daraa dan Naseeb yang berada di wilayah Suriah. Langkah itu terjadi setelah mereka berhasil menguasai wilayah perbatasan Yordania," ungkap seorang pejabat militer Yordania, seperti dilansir naharnet, (26/3/2013).
Sementara itu, Menteri Informasi Yordania, Samih Maaytah mengatakan, Yordania selalu melakukan pemantauan terhadap krisis yang terjadi di Suriah. Dia juga menyampaikan bahwa pemerintah akan mengambil keputusan yang sejalan dengan kepentingan nasional.
"Yordania tidak akan mengambil keputusan untuk menutup perbatasan. Tidak akan ada sesuatu yang baru dari sisi perbatasan Yordania," terang Maaytah.
Keputusan pemberontak FSA terjadi setelah mereka berhasil merebut wilayah perbatasan selatan Suriah sepanjang 25 km, dari tangan pasukan Presiden Suriah Bashar al-Assad, Minggu (24/3/2013). Pengawas Hak Asasi Manusia (HAM) di Suriah mengatakan, pemberontak Suriah menguasai wilayah perbatasan dari Yordania hingga ke Dataran Tinggi Golan (Israel).
Menangapi kemajuan pemberontak Suriah, sebuah sumber dari militer Suriah mengatakan kepada AFP, bahwa pemerintah Yordania telah mengijinkan para pejuang jihad masuk ke Suriah. Dalam beberapa pekan terakhir, tercatat sudah 2500 pemberontak yang dilatih oleh Amerika Serikat di Yordania terus masuk ke Suriah. Tidak hanya itu, mereka juga mengizinkan senjata yang dibeli oleh pemerintah Arab Saudi dan Kroasia diselundukan dari wilayah Yordania ke Suriah.
(esn)