270 orang terluka akibat badai di China
A
A
A
Sindonews.com - Badai disertai hujan es lebat dan petir melanda Kota Dongguan, Provinsi Guangdong, selatan China, Rabu (20/3/2013) malam waktu setempat.
Deng Haoquan, Juru Bicara Pemerintah Kota Dongguan mengatakan, pagi ini pemerintah telah menerima laporan bahwa korban tewas berjumlah sembilan orang, sementara korban luka-luka mencapai 272 orang. Dari jumlah itu, 158 di antaranya terpaksa menjalani rawat inap dan 11 di antara mereka berada dalam kondisi kritis.
"Badai bergerak dengan kecepatan maksimum mencapai 176,8 km per jam dengan intensitas curah hujan mencapai 40,6 mm," ungkap Haoquan, seperti dilansir Xinhua.
Biro Kesehatan Kota Dongguan mengatakan, selain memakan korban jiwa, badai tersebut juga menghancurkan rumah permanen dan semi permanen, kendaraan, hingga menyebabkan pemadaman listrik regional.
Sebelumnya, Badan Meteorologi Kota Dongguan telah mengeluarkan tanda peringatan berwarna orange, yang menjadi tanda bahwa hujan es akan terjadi. Badan Meteorologi mengatakan, badai dasyat, angin kencang, dan hujan es akan melanda wilayah selatan China. Fenomena ini merupakan dampak transisi dari musim panas ke musim hujan. Fenomena alam ini terakhir kali terjadi pada 2006 silam.
"Tahun ini berbeda dibanding tahun sebelumnya. Biasanya, badai terjadi di sepanjang bulan April-Agustus," ungkap kepala Badan Meteorologi Kota Dongguan.
Selain Kota Dongguan, badai dan hujan es juga melanda wilayah selatan lainnya di China, termasuk kota-kota di Guangdong, Hunan, Jiangxi, Guizhou, Fujian, dan Guangxi.
Pagi ini, pemerintah setempat telah menerjunkan sejumlah polisi dan tim penyelamat ke pusat bencana. Pemerintah Kota Dongguan belum dapat memastikan berapa besar kerugian yang ditimbulkan akibat badai tersebut.
Deng Haoquan, Juru Bicara Pemerintah Kota Dongguan mengatakan, pagi ini pemerintah telah menerima laporan bahwa korban tewas berjumlah sembilan orang, sementara korban luka-luka mencapai 272 orang. Dari jumlah itu, 158 di antaranya terpaksa menjalani rawat inap dan 11 di antara mereka berada dalam kondisi kritis.
"Badai bergerak dengan kecepatan maksimum mencapai 176,8 km per jam dengan intensitas curah hujan mencapai 40,6 mm," ungkap Haoquan, seperti dilansir Xinhua.
Biro Kesehatan Kota Dongguan mengatakan, selain memakan korban jiwa, badai tersebut juga menghancurkan rumah permanen dan semi permanen, kendaraan, hingga menyebabkan pemadaman listrik regional.
Sebelumnya, Badan Meteorologi Kota Dongguan telah mengeluarkan tanda peringatan berwarna orange, yang menjadi tanda bahwa hujan es akan terjadi. Badan Meteorologi mengatakan, badai dasyat, angin kencang, dan hujan es akan melanda wilayah selatan China. Fenomena ini merupakan dampak transisi dari musim panas ke musim hujan. Fenomena alam ini terakhir kali terjadi pada 2006 silam.
"Tahun ini berbeda dibanding tahun sebelumnya. Biasanya, badai terjadi di sepanjang bulan April-Agustus," ungkap kepala Badan Meteorologi Kota Dongguan.
Selain Kota Dongguan, badai dan hujan es juga melanda wilayah selatan lainnya di China, termasuk kota-kota di Guangdong, Hunan, Jiangxi, Guizhou, Fujian, dan Guangxi.
Pagi ini, pemerintah setempat telah menerjunkan sejumlah polisi dan tim penyelamat ke pusat bencana. Pemerintah Kota Dongguan belum dapat memastikan berapa besar kerugian yang ditimbulkan akibat badai tersebut.
(esn)