PKC tunjuk Xi Jinping jadi Presiden & Kepala Militer China
A
A
A
Sindonews.com - Xi Jinping, Sekertaris Jenderal Komite Sentral Partai Komunis China (PKC) terpilih menjadi Presiden China, Kamis (14/3/2013) pagi. Jinping terpilih melalui sidang Kongres Rakyat Nasional ke 12 di Balai Besar Rakyat di Beijing, China untuk menggantikan Presiden China Hu Jintao selama 10 tahun ke depan.
Selain ditunjuk menjadi Presiden, PKC juga menunjuk dia sebagai ketua Komisi Pusat Militer China. Sementara untuk posisi wakil Presiden China jatuh pada Li Yuanchao. Dia berhasil mengalahkan lima calon lain, termasuk Liu Yunshan dan Wang Yang (mantan ketua Partai Reformis Provinsi Guangdong).
Dalam pemungutan suara Balai Besar Rakyat hanya sebagian kecil saja yang tidak menyetujui penenunjukan Jinping sebagai Presiden China. Tercatat, dari 3 ribu delegasi, sebanyak 2.997 orang menyatakan persetujuanya dan hanya tiga orang memilih absen.
Usai terpilih, Jinping memberikan penghormatan pada semua anggota PKC yang bersidang, dia membungkuk dalam-dalam yang ditayangkan oleh televisi resmi Pemerintah China. Setelah itu, dia bersalaman dengan mantan Presiden China, Hu Jintao. Dalam tayangan televisi, keduanya sempat bertukar kata-kata.
Pergantian kekuasaan kepresidenan Jintao yang berlangsung selama dua periode maksimum masa jabatan berlangsung dengan damai. Banyak pihak menaruh harapan pada Jinping untuk membawa perubahan besar bagi China, mengurangi kesenjangan pendapatan, membasmi korupsi, dan kerusakan lingkungan.
Saat ditunjuk menjadi pemimpin baru PKC pada 15 November lalu, Jinping mengatakan ada banyak masalah yang harus segera diselesaikan dalam tubuh kepartaian, seperti korupsi. Dia meminta agar semua pihak bersiaga dan mengerahkan berbagai usaha untuk menyelesaikan semua masalah yang tengah dihadapi. Dan dia juga berjanji pada semua rakyat China, bahwa dia akan melakukan berbagai hal untuk memulihkan kepercayaan pada KPC dan memenuhi semua misi pemerintahan.
Selain ditunjuk menjadi Presiden, PKC juga menunjuk dia sebagai ketua Komisi Pusat Militer China. Sementara untuk posisi wakil Presiden China jatuh pada Li Yuanchao. Dia berhasil mengalahkan lima calon lain, termasuk Liu Yunshan dan Wang Yang (mantan ketua Partai Reformis Provinsi Guangdong).
Dalam pemungutan suara Balai Besar Rakyat hanya sebagian kecil saja yang tidak menyetujui penenunjukan Jinping sebagai Presiden China. Tercatat, dari 3 ribu delegasi, sebanyak 2.997 orang menyatakan persetujuanya dan hanya tiga orang memilih absen.
Usai terpilih, Jinping memberikan penghormatan pada semua anggota PKC yang bersidang, dia membungkuk dalam-dalam yang ditayangkan oleh televisi resmi Pemerintah China. Setelah itu, dia bersalaman dengan mantan Presiden China, Hu Jintao. Dalam tayangan televisi, keduanya sempat bertukar kata-kata.
Pergantian kekuasaan kepresidenan Jintao yang berlangsung selama dua periode maksimum masa jabatan berlangsung dengan damai. Banyak pihak menaruh harapan pada Jinping untuk membawa perubahan besar bagi China, mengurangi kesenjangan pendapatan, membasmi korupsi, dan kerusakan lingkungan.
Saat ditunjuk menjadi pemimpin baru PKC pada 15 November lalu, Jinping mengatakan ada banyak masalah yang harus segera diselesaikan dalam tubuh kepartaian, seperti korupsi. Dia meminta agar semua pihak bersiaga dan mengerahkan berbagai usaha untuk menyelesaikan semua masalah yang tengah dihadapi. Dan dia juga berjanji pada semua rakyat China, bahwa dia akan melakukan berbagai hal untuk memulihkan kepercayaan pada KPC dan memenuhi semua misi pemerintahan.
(esn)