21 penambang China tewas dalam ledakan di tambang batu bara
A
A
A
Sindonews.com - Sebuah ledakan terjadi di tambang batu bara Machang, Selasa (12/3/2013) malam waktu setempat. Pemerintah Provinsi Guizhou, wilayah barat China melaporkan, sebanyak 21 orang penambang tewas, sementara empat orang lainya hilang dalam sebuah ledakan gas, seperti dilansir Xinhua.
Ledakan itu terjadi pada pukul 8 malam di lokasi tambang Machang, milik Perusahaan Gemudi. Saat kecelakaan itu terjadi, sebanyak 83 penambang sedang berada di bawah lokasi tambang. Sebanyak 58 orang berhasil lari keluar dari lokasi tambang, namun 25 orang tidak berhasil menyelamatkan diri.
Sebanyak 21 orang ditemukan dalam keadaan tidak bernyawa. Sementara, empat orang lainya masih hilang. Tim penyelamat masih terus mencari keberadaan empat penambang yang hilang.
Penyebab kecelakaan masih belum diketahui dan masih dalam penyelidikan.
Kecelakaan tambang ini terjadi, 10 hari setelah kecelakaan di tambang batubara di Provinsi Hebei. Sebanyak 13 penambang yang sedang bekerja di bawah lokasi tambang tewas, setelah kebakaran melanda lokasi tambang batubara Aijiagou.
China adalah konsumen batu bara terbesar di dunia. Sebanyak 70 persen batu bara tersebut dibutuhkan untuk pengadaan pertumbuhan energi di tengah pertumbuhan industri China. Sayangnya, industri pertambangan China merupakan yang paling mematikan di dunia.
Hal ini karena China dianggap lalai menegakkan standar keselamatan dan terburu-buru melakukan eksplorasi demi memenuhi tuntutan ekonomi. Meski demikian, Pemerintah China menyebut, jumlah korban tewas akibat kecelakaan tambang telah menurun dari tahun ke tahun. Tercatat, 1.973 orang tewas dalam kecelakaan di lokasi tambang batu bara pada 2011. Jumlah itu menurun 19 persen dari tahun 2010.
Tapi, kelompok hak asasi buruh di China mengatakan, data jumlah korban yang tewas dalam kecelakaan tambang jauh lebih tinggi. Sebab, tidak semua kecelakaan yang terjadi di lokasi tambang dilaporkan oleh pihak perusahaan. Sebab, mereka menghindari kerugian ekonomi dan juga hukuman.
Ledakan itu terjadi pada pukul 8 malam di lokasi tambang Machang, milik Perusahaan Gemudi. Saat kecelakaan itu terjadi, sebanyak 83 penambang sedang berada di bawah lokasi tambang. Sebanyak 58 orang berhasil lari keluar dari lokasi tambang, namun 25 orang tidak berhasil menyelamatkan diri.
Sebanyak 21 orang ditemukan dalam keadaan tidak bernyawa. Sementara, empat orang lainya masih hilang. Tim penyelamat masih terus mencari keberadaan empat penambang yang hilang.
Penyebab kecelakaan masih belum diketahui dan masih dalam penyelidikan.
Kecelakaan tambang ini terjadi, 10 hari setelah kecelakaan di tambang batubara di Provinsi Hebei. Sebanyak 13 penambang yang sedang bekerja di bawah lokasi tambang tewas, setelah kebakaran melanda lokasi tambang batubara Aijiagou.
China adalah konsumen batu bara terbesar di dunia. Sebanyak 70 persen batu bara tersebut dibutuhkan untuk pengadaan pertumbuhan energi di tengah pertumbuhan industri China. Sayangnya, industri pertambangan China merupakan yang paling mematikan di dunia.
Hal ini karena China dianggap lalai menegakkan standar keselamatan dan terburu-buru melakukan eksplorasi demi memenuhi tuntutan ekonomi. Meski demikian, Pemerintah China menyebut, jumlah korban tewas akibat kecelakaan tambang telah menurun dari tahun ke tahun. Tercatat, 1.973 orang tewas dalam kecelakaan di lokasi tambang batu bara pada 2011. Jumlah itu menurun 19 persen dari tahun 2010.
Tapi, kelompok hak asasi buruh di China mengatakan, data jumlah korban yang tewas dalam kecelakaan tambang jauh lebih tinggi. Sebab, tidak semua kecelakaan yang terjadi di lokasi tambang dilaporkan oleh pihak perusahaan. Sebab, mereka menghindari kerugian ekonomi dan juga hukuman.
(esn)