Filipina minta pemberontak Suriah lepaskan sandera
A
A
A
Sindonews.com – Pemerintah Filipina mendesak pemberontak Suriah untuk melakukan gencatan senjata dan melepaskan Penjaga Perdamaian PBB yang mereka tawan di Dataran Tinggi Golan. Demikian disampaikan Menteri Luar Negeri Filipina, Albert del Rosario, Kamis (7/3/2013), seperti dikutip dari Daily Star.
Kemarin, pemberontak Suriah telah menawan 21 Penjaga Perdamaian PBB yang berkewarganegaraan Filipina. Para prajurit ini tergabung dalam 300 pasukan Penjaga Perdamaian PBB yang ditempatkan di Dataran Tinggi Golan.
"Pemerintah Filipina mengutuk penahanan ilegal dari 21 Penjaga Perdamaian Filipina di bawah komando PBB di Dataran Tinggi Golan," kata Rosario dalam sebuah pernyataan. Menurutnya, penahanan ini merupakan pelanggaran berat hukum internasional. “Mereka bertugas di bawah bendera PBB. Kami minta para sandera segera dibebaskan,” lanjutnya.
Sementara itu, Presiden Filipina Benigno Aquino menyatakan rasa optimismenya, bahwa ke 21 prajurit itu akan segera dibebaskan. "Saya mengerti, mereka diperlakukan dengan baik. Sejauh ini, tak seorang pun telah mengatakan bahwa mereka berada dalam bahaya," kata Aquino kepada wartawan di Manila.
Aquino mengatakan, para pemimpin Penjaga Perdamaian PBB di Dataran Tinggi Golan sedang bernegosiasi dengan para pemberontak Suriah. "Mereka (Kepala PBB) berharap semua prajurit akan dilepaskan," katanya.
Namun, seorang juru bicara pemberontak mengatakan, ke 21 Penjaga Perdamaian PBB itu akan dilepaskan, jika pasukan yang setia pada Presiden Suriah Bashar al-Assad ditarik mundur dari desa-desa di kawasan tersebut. Kaum pemberontak juga menuduh, bahwa keberadaan pasukan Penjaga Perdamaian PBB menguntungkan Israel.
Kemarin, pemberontak Suriah telah menawan 21 Penjaga Perdamaian PBB yang berkewarganegaraan Filipina. Para prajurit ini tergabung dalam 300 pasukan Penjaga Perdamaian PBB yang ditempatkan di Dataran Tinggi Golan.
"Pemerintah Filipina mengutuk penahanan ilegal dari 21 Penjaga Perdamaian Filipina di bawah komando PBB di Dataran Tinggi Golan," kata Rosario dalam sebuah pernyataan. Menurutnya, penahanan ini merupakan pelanggaran berat hukum internasional. “Mereka bertugas di bawah bendera PBB. Kami minta para sandera segera dibebaskan,” lanjutnya.
Sementara itu, Presiden Filipina Benigno Aquino menyatakan rasa optimismenya, bahwa ke 21 prajurit itu akan segera dibebaskan. "Saya mengerti, mereka diperlakukan dengan baik. Sejauh ini, tak seorang pun telah mengatakan bahwa mereka berada dalam bahaya," kata Aquino kepada wartawan di Manila.
Aquino mengatakan, para pemimpin Penjaga Perdamaian PBB di Dataran Tinggi Golan sedang bernegosiasi dengan para pemberontak Suriah. "Mereka (Kepala PBB) berharap semua prajurit akan dilepaskan," katanya.
Namun, seorang juru bicara pemberontak mengatakan, ke 21 Penjaga Perdamaian PBB itu akan dilepaskan, jika pasukan yang setia pada Presiden Suriah Bashar al-Assad ditarik mundur dari desa-desa di kawasan tersebut. Kaum pemberontak juga menuduh, bahwa keberadaan pasukan Penjaga Perdamaian PBB menguntungkan Israel.
(esn)