Geun-hye disumpah sebagai Presiden wanita pertama Korsel

Sindonews.com - Park Geun-hye disumpah sebagai presiden wanita pertama Korea Selatan (Korsel), Senin (25/2/2013). Geun-hye berjanji akan mengupayakan kebangkitan ekonomi dan perbaikan sistem pendidikan, serta mendesak Korea Utara untuk menghentikan program nuklir mereka.

"Pemerintahan baru akan mengantar era harapan baru yang didasarkan pada revitalisasi ekonomi, kebahagiaan rakyat dan pemekaran budaya kita," kata Geun-hye dalam pidato pengukuhan yang disampaikan dihadapan sekitar 70 ribu orang yang berkumpul di depan gedung parlemen Korsel untuk menyaksikan upacara pengukuhan dirinya.

Wanita berusia 61 tahun itu bersumpah untuk membasmi "praktek yang tidak adil", yang menahan pertumbuhan usaha kecil dan menengah. Ia juga akan melakukan reformasi sistem pendidikan untuk memungkinkan lebih banyak ruang guna munculnya kreativitas dan mengembangkan budaya Korsel.

Ia juga mengirim pesan pada pemimpin Korut. “Uji coba nuklir Korut baru-baru ini merupakan tantangan bagi kelangsungan hidup dan masa depan orang-orang Korea. Tidak boleh ada kesalahan yang bisa mengakibatkan jatuhnya korban besar,” ujar Geun-hye.

"Saya mendesak Korea Utara untuk meninggalkan ambisi nuklirnya tanpa penundaan dan memulai jalan menuju perdamaian dan pembangunan bersama," lanjutnya. Pada saat yang sama, Geun-hye menegaskan kembali janjinya untuk mencari apa yang disebutnya sebagai "proses pembangunan kepercayaan" antara dua Korea dan "meletakkan dasar bagi era penyatuan harmonis."

"Kepercayaan dapat dibangun melalui dialog dan dengan menghormati janji-janji yang telah dibuat. Ini adalah harapan saya, bahwa Korea Utara akan mematuhi norma-norma internasional dan membuat pilihan yang tepat, sehingga proses pembangunan kepercayaan di Semenanjung Korea dapat bergerak maju," tandasnya.