Warga Italia pilih pemimpin baru

Senin, 25 Februari 2013 - 20:27 WIB
Warga Italia pilih pemimpin...
Warga Italia pilih pemimpin baru
A A A
Sindonews.com - Pemilihan umum (pemilu) yang ditunggu-tunggu warga Italia resmi dibuka kemarin waktu setempat. Pemilu digelar untuk memilih perdana menteri (PM) baru pengganti Mario Monti.

Pelaksanaan pemungutan suara dimulai pukul 08.00 pagi hingga 22.00 malam dan dilanjutkan hari ini pukul 07.00 - 15.00. Dilaporkan Reuters, sebanyak 47 juta warga diperkirakan ikut menggunakan hak pilihnya. Pemilu yang digelar di tengah resesi ekonomi ini mendapatkan pengawasan ketat dari pasar keuangan.

Mereka khawatir pemilu ini gagal memilih pemimpin yang dapat melanjutkan kebijakan keuangan seperti disiplin keuangan dan reformasi ekonomi yang telah dimulai Monti dan didukung Eropa.

Jajak pendapat terakhir yang dipublikasikan sebelum pemungutansuaraduapekanlalu menempatkan koalisi partai kiri-tengah Partai Demokratik (PD) yang dipimpin Pier Luigi Bersani di posisi pertama.

Dikutip BBC, PD menjadi pelopor konsisten dalam jajak pendapat yang mendekati hampir 35%. Kendati unggul dalam jajak pendapat, Bersani diperkirakan tidak akan mudah memenangkan pemilu ini sebab kemungkinan koalisi antara Monti dan Bersani diperkirakan tidak mudah terjalin.

Hal ini karena terjadi perbedaan antara Monti dan partai kiri yang sebelumnya menjalin koalisi dengan Bersani. Bersani berjanji jika nanti terpilih, dia akan tetap konsisten menjalankan reformasi dan meningkatkan pertumbuhan ekonomi Italia setelah mengalami resesi terpanjang selama 20 tahun.

Hasil jajak pendapat juga menempatkan mantan Perdana Menteri (PM) Silvio Berlusconi yang menjabat PM selama tiga kali di posisi kedua. Terdakwa dalam dua kasus penipuan pajak dan pernah berhubungan seks dengan pelacur di bawah umur ini disebut-sebut bakal mempunyai peluang besar untuk menang.

Apalagi, hasil jajak pendapat peluangnya terus meningkat tajam, seiring janjinya untuk mengganti pajak properti yang tidak populer. Dia juga telah memenangkan suara karena menyalahkan ‘hegemonik’ Jerman yang dinilai menyengsarakan Italia.

Meski setiap calon diharuskan tidak mengeluarkan komentar apa pun pada malam pemungutan suara, Berlusconi tak peduli dengan aturan tersebut. Dia tetap melanggar aturan dengan berbicara kepada wartawan.

Dalam sebuah wawancara dengan televisi Yunani yang dilaporkan media Italia, Berlusconi mengatakan, ”Saya bertentangan dengan penguasa (Monti) yang berusaha menyingkirkan saya.”

”Monti adalah orang yang tunduk dan selalu bertekuk lutut di depan Merkel (Kanselir Jerman Angela Merkel) dan sekarang Merkel tidak mau kehilangan Monti,” ungkapnya, seperti dikutip AFP. Sementara di posisi ketiga ditempati partai baru yang dipimpin bintang komedi yang berubah haluan menjadi aktivis, Beppe Grillo.

Selama ini dia selalu mengungkapkan ketidakpuasannya terhadap masalah sosial dan marah pada politisi tradisional.

Ketidakpastian atas hasil pemilu ini telah meningkatkan dukungan terhadap gerakan lima langkah, Five Star Movement (M5S) yang dilakukan Grillo yang sejalan dengan gelombang kemarahan publik melawan korupsi dan hak istimewa elite politik Italia.

”Italia memilih dalam ketidakpastian,” bunyi headline harian La Stampa. Hasil pemilu diharapkan segera diumumkan pada petang hari ini atau esok hari waktu setempat.

Warga Italia diminta untuk menggunakan hak pilihnya di tengah kekecewaan publik atas kondisi politik yang bisa membuat jumlah pemilih jauh lebih rendah dari biasanya.

Sementara itu, Presiden Parlemen Eropa Martin Schulz, warga Jerman yang pernah diundang Berlusconi untuk memainkan peran sebagai penjaga kamp Nazi, mendesak warga Italia untuk tidak memilih dia. ”Berlusconi telah menyebabkan Italia dalam kekacauan dengan tindakan pemerintah yang tidak bertanggung jawab,” ungkap Schulz kepada surat kabar Bild.

Analis Capital Economics yang berbasis di London mengatakan hasil yang tidak jelas menjadi kekhawatiran terbesar dalam pemilu ini. ”Parlemen yang tak jelas mungkin membuat Italia semakin jatuh dan zona euro kembali ke dalam krisis lebih cepat,” ungkapnya.

Pemilu ini menjadi pemilu pertama sejak taipan Silvio Berlusconi digulingkan pada 2011 selama gelombang kepanikan pasar keuangan dan digantikan mantan komisioner Eropa Maria Monti. Sistem pemilihan didasarkan pada representasi proporsional dan daftar partai dengan serangkaian ambang batas mendorong partai untuk membentuk koalisi.
(esn)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.0958 seconds (0.1#10.140)