Banyak komedian di pemilu Italia

Sabtu, 23 Februari 2013 - 14:21 WIB
Banyak komedian di pemilu...
Banyak komedian di pemilu Italia
A A A
Sindonews.com - Mulai hari ini hingga besok rakyat Italia akan mengikuti pemilu guna menentukan nasib dan masa depan negara itu yang sedang terpuruk akibat imbas krisis ekonomi di Eropa.

Namun, mereka tampaknya tidak akan terlalu pusing dalam memilih kandidat perdana menteri (PM) yang diharapkan mampu menyelamatkan negara itu dari jurang kehancuran. Kali ini, ada dua nama utama yang bakal menjadi pilihan rakyat Italia. Kedua tokoh itu adalah komedian Beppe Grillo dan mantan Perdana Menteri (PM) Silvio Berlusconi. Dua kandidat itu mendapatkan popularitas yang cukup tinggi dalam polling yang digelar dua pekan lalu.

Selain Grillo dan Berlusconi, masih ada empat nama yang ikut maju sebagai kandidat PM, termasuk Perdana Menteri saat ini Mario Monti. Nama besar Berlusconi dengan kekayaan dan medianya mampu memengaruhi opini publik Italia. Apalagi, masih banyak warga Italia yang tak memedulikan berbagai skandal perempuan dan korupsi yang membelit Berlusconi. Dia kerap bertingkah layaknya komedian yang menghibur rakyatnya melalui pidato yang konyol.

Berlusconi diprediksi bakal mendapatkan dukungan yang cukup kuat dari rakyat Italia melalui Partai Rakyat Bebas (PDL). PDL hanya menempati posisi kedua pada jajak pendapat. Diperkirakan, jika ingin membentuk pemerintahan, dia harus mencari mitra koalisi. Tapi, Berlusconi dibayangi Grillo, seorang komedian stand up comedy. Grillo memiliki gerakan Bintang Lima yang dikenal anti-kemapanan, anti-euro, dan anti-politik.

Gerakan itu dianggap sebagai solusi atas kemuakan rakyat Italia terhadap para politisi busuk di negara itu. Dalam menebarkan popularitasnya, dia lebih mengandalkan internet dan kampanye jalanan. Hebatnya, dia selalu menjauhkan diri dari stasiun televisi yang umumnya dikuasai Berlusconi. Grillo memang memiliki visi yang jelas.

Gerakan Bintang Lima tidak bakal bergabung dengan koalisi pemerintahan manapun.Grillo juga mengaku tidak ingin menjadi anggota parlemen. Meski demikian, tujuan utamanya adalah mengumpulkan anggota parlemen yang cukup di parlemen untuk membentuk pemerintahan mendatang.

Jika Grillo mendapatkan suara yang cukup dari partai lain pada 24–25 Februari, maka dia dapat membuat formasi yang stabil agar lolos dari pemakzulan dan pemaksaan pemilu baru yang dipercepat. Dalam setiap pidatonya, Grillo kerap mengkritik partisipasi Italia dalam misi Pakta Pertahanan Atlantik Utara (NATO) di Afghanistan. Dia juga memperjuangkan penutupan lembaga pajak dan mengkritik tingkat pengangguran pemuda yang sangat tinggi.

Sementara, kandidat lain adalah pemimpin Partai Demokrat, Pier Luigi Bersani. Namun, dia diperkirakan tidak akan memenangkan pemilu. Selanjutnya adalah Mario Monti, yang mengundurkan diri sebelum pemilu. Monti yang menduduki peringkat keempat dianggap tokoh yang dihargai para pemimpin dunia. “Dalam pandangan saya, kami bakal memiliki suara mayoritas,” kata Stefano Folli, kolumnis politik pada harian Il Sole 24 Ore.

“Tapi, pertanyaan kedua adalah, akankah mayoritas cukup untuk memimpin sebuah parlemen di mana 20% yang dikuasai partai Grillo.Itu kenapa tidak ada jawaban sederhana.”
(esn)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.1152 seconds (0.1#10.140)