Sekjen PBB kritik Presiden Suriah
A
A
A
Sindonews.com - Sekjen PBB Ban Ki-moon melayangkan kritik keras pada Presiden Suriah Bashar al-Assad yang melakukan pembunuhan pada warga sipil dan menghancurkan desa-desa di Suriah dengan menggunakan altileri berat, dengan alasan membasmi terorisme di negara itu.
Ki-moon mengatakan kepada sekelompok wartawan pada Kamis (7/2/2013), bahwa krisis Suriah tidak dimulai karena adanya terorisme di negara itu. “Karena Assad terus membunuh rakyatnya sendiri, unsur-unsur teroris sekarang mengambil keuntungan dari kekacauan yang terjadi di Suriah,” ujar Ki-moon.
"Dia bisa saja menghentikan kekerasan ini untuk waktu yang lama dan memulai dialog politik,” ujar Ki-moon. "Tapi, dia memilih untuk terus membunuh. Itulah sebabnya, mengapa orang-orang menjadi frustrasi. Karena marah, mereka lalu melawan pemerintah mereka sendiri," jelas Ki-moon.
Ki-moon menyambut hangat usulan pemimpin oposisi Suriah Mouaz al-Khatib untuk melakukan pembicaraan politik dan menyatakan harapannya bahwa rezim Assad mau menerima usulan ini. Hingga kini, PBB memperkirakan sudah 60 ribu korban tewas akibat perang saudara yang sudah berlangsung selama 22 bulan di Suriah.
Ki-moon mengatakan kepada sekelompok wartawan pada Kamis (7/2/2013), bahwa krisis Suriah tidak dimulai karena adanya terorisme di negara itu. “Karena Assad terus membunuh rakyatnya sendiri, unsur-unsur teroris sekarang mengambil keuntungan dari kekacauan yang terjadi di Suriah,” ujar Ki-moon.
"Dia bisa saja menghentikan kekerasan ini untuk waktu yang lama dan memulai dialog politik,” ujar Ki-moon. "Tapi, dia memilih untuk terus membunuh. Itulah sebabnya, mengapa orang-orang menjadi frustrasi. Karena marah, mereka lalu melawan pemerintah mereka sendiri," jelas Ki-moon.
Ki-moon menyambut hangat usulan pemimpin oposisi Suriah Mouaz al-Khatib untuk melakukan pembicaraan politik dan menyatakan harapannya bahwa rezim Assad mau menerima usulan ini. Hingga kini, PBB memperkirakan sudah 60 ribu korban tewas akibat perang saudara yang sudah berlangsung selama 22 bulan di Suriah.
(esn)