Serangan bom di kedai teh tewaskan empat warga Afghanistan
A
A
A
Sindonews.com - Sedikitnya empat orang warga sipil dilaporkan tewas dalam serangan bom di Provinsi Faryab, Afghanistan, Selasa (5/2/2013). Kabarnya serangan bom tersebut menargetkan seorang mantan pemimpin kelompok jihad Afghanistan.
"Empat orang dilaporkan tewas, salah satunya dari mereka adalah seorang mantan pemimpin jihad bernama Mohammad Nadir. Sementara, 10 orang warga sipil lainya menderita luka-luka setelah sebuah bom meledak di dalam kedai teh di Juma Bazaar, distrik Khwaja Sabz Posh pukul 10.30 pagi," ungkap Nabi Jan Mullahkhil, Kepala Kepolisian Provinsi Faryab seperti dilansir dalam Xinhua, Rabu (6/2/2013).
Beberapa saat setelah ledakan sejumlah polisi dan tim medis tiba dilokasi, mereka membantu mengefakuasi semua korban tewas dan luka-luka telah ke rumah sakit terdekat.
Mullahkhil menuturkan sejauh ini belum ada kelompok yang mengaku bertanggung jawab atas serangan itu, termasuk Taliban. Tapi yang jelas serangan bom tersebut menargetkan Nadir, mantan pemimpin jihad sekaligus pemimin lokal. Dalam proses penyidikan awal petugas keamanan telah menangkap dua orang yang dicurigai terkait dengan aksi penyerangan tersebut.
Masih kerap terjadinya aksi kekerasan di Afghanistan membuat banyak pihak khawatir dengan kondisi keamanan negara itu pasca ditinggal oleh pasukan keamanan internasional pada 2014 mendatang. Sesuai rencana, pada 2014, pasukan NATO yang dipimpin Amerika Serikat akan angkat kaki dari Afghanistan.
"Empat orang dilaporkan tewas, salah satunya dari mereka adalah seorang mantan pemimpin jihad bernama Mohammad Nadir. Sementara, 10 orang warga sipil lainya menderita luka-luka setelah sebuah bom meledak di dalam kedai teh di Juma Bazaar, distrik Khwaja Sabz Posh pukul 10.30 pagi," ungkap Nabi Jan Mullahkhil, Kepala Kepolisian Provinsi Faryab seperti dilansir dalam Xinhua, Rabu (6/2/2013).
Beberapa saat setelah ledakan sejumlah polisi dan tim medis tiba dilokasi, mereka membantu mengefakuasi semua korban tewas dan luka-luka telah ke rumah sakit terdekat.
Mullahkhil menuturkan sejauh ini belum ada kelompok yang mengaku bertanggung jawab atas serangan itu, termasuk Taliban. Tapi yang jelas serangan bom tersebut menargetkan Nadir, mantan pemimpin jihad sekaligus pemimin lokal. Dalam proses penyidikan awal petugas keamanan telah menangkap dua orang yang dicurigai terkait dengan aksi penyerangan tersebut.
Masih kerap terjadinya aksi kekerasan di Afghanistan membuat banyak pihak khawatir dengan kondisi keamanan negara itu pasca ditinggal oleh pasukan keamanan internasional pada 2014 mendatang. Sesuai rencana, pada 2014, pasukan NATO yang dipimpin Amerika Serikat akan angkat kaki dari Afghanistan.
(esn)