Kepala Polisi China dituduh memiliki 192 rumah
A
A
A
Sindonews.com - Zhao Haibin, seorang kepala polisi China di Lufeng, sebelah selatan Provinsi Guangdong diduga memiliki setidaknya 192 rumah dan kartu identitas palsu. Hal ini diungkapkan oleh Huang Kunyi, seorang pengusaha yang terlibat perselisihan dengan Haibin.
Seperti dilaporkan oleh Guangzhou Daily, Selasa (5/2/2013), Haibin dituduh memiliki sejumlah properti atas namanya. Kunyi juga mengatakan, Zhao menggunakan kartu identitas palsu untuk merekam nama yang berbeda pada dokumen perusahaan.
Pihak berwenang membatalkan kartu palsu itu, setelah adanya laporan dari Kunyi pada 2011, lanjut laporan surat kabar itu. Seorang pejabat Departemen Disiplin Partai Komunis di wilayah Lufeng mengatakan pada AFP, bahwa Haibin telah diselidiki, tapi penyelidikan sudah berakhir dan ia tetap berada di posisinya.
Menurut laporan itu, Haibin mengaku bahwa ratusan properti itu adalah milik adiknya dan ia hanya mengelola properti tersebut. Sebuah laporan terpisah mengatakan, Haibin atau perusahaan yang berada di bawahnya memiliki 192 properti di kota Huizhou, Shenzhen, dan Zhuhai.
Kasus ini adalah yang terbaru dari serangkaian laporan yang melibatkan pejabat yang memiliki beberapa rumah dengan kartu identitas yang berbeda dan ijin tinggal. Fakta ini memicu kemarahan di dunia online China.
Seperti dilaporkan oleh Guangzhou Daily, Selasa (5/2/2013), Haibin dituduh memiliki sejumlah properti atas namanya. Kunyi juga mengatakan, Zhao menggunakan kartu identitas palsu untuk merekam nama yang berbeda pada dokumen perusahaan.
Pihak berwenang membatalkan kartu palsu itu, setelah adanya laporan dari Kunyi pada 2011, lanjut laporan surat kabar itu. Seorang pejabat Departemen Disiplin Partai Komunis di wilayah Lufeng mengatakan pada AFP, bahwa Haibin telah diselidiki, tapi penyelidikan sudah berakhir dan ia tetap berada di posisinya.
Menurut laporan itu, Haibin mengaku bahwa ratusan properti itu adalah milik adiknya dan ia hanya mengelola properti tersebut. Sebuah laporan terpisah mengatakan, Haibin atau perusahaan yang berada di bawahnya memiliki 192 properti di kota Huizhou, Shenzhen, dan Zhuhai.
Kasus ini adalah yang terbaru dari serangkaian laporan yang melibatkan pejabat yang memiliki beberapa rumah dengan kartu identitas yang berbeda dan ijin tinggal. Fakta ini memicu kemarahan di dunia online China.
(esn)