PM Turki sebut Israel sebagai negara teroris
A
A
A
Sindonews.com - Perdana Menteri Turki Recep Tayyip Erdogan mencap Israel sebagai negara teroris. Ungkapan tersebut merupakan tanggapan atas serangan udara yang dilancarkan oleh Angkatan Udara Israel ke sebuah pusat penelitian militer di perbatasan Ibu Kota Damaskus, Rabu (30/1/2013) pagi waktu setempat.
"Seperti yang sudah saya katakan berulangkali, Israel adalah negara yang memiliki mental teroris. Saat ini, tidak pemberitahuan apa dan di mana aksi mereka akan dilancarakan," ungkap Erdogan, seperti dilansir Al-jazeera, Senin (4/2/2013).
Ungkapan Erdogan tersebut merujuk pada pernyataan yang dilontarkan Menteri Pertahanan Israel Ehud Barak pada konferensi keamanan di Munich, Jerman. "Ini bukti lain, bahwa ketika kami mengatakan sesuatu, maka kami bersungguh-sungguh akan melakukannya. Kami mengatakan, tak seharusnya dibiarkan senjata-senjata dari Suriah masuk ke Libanon untuk Hizbullah, saat Presiden Bashar al-Assad jatuh,” kata Barak.
“Tindakan mereka membuktikan bahwa Israel bertindak seperti seorang anak manja yang meminta semua keinginannya harus segera dipenuhi,” lanjut Erdogan.
Sementara itu, Pemerintah Suriah tidak tinggal diam menghadapi serangan AU Israel yang menewaskan dua orang warganya. Kementrian Luar Negeri (Kemlu) Suriah mengirimkan surat kepeda Dewan Keamanan (DK) PBB untuk mengutuk Serangan tersebut.
"Kami menyerukan DK PBB untuk mengecam serangan mencolok yang dilakukan oleh Israel di wilayah berdaulat Suriah. Serangan tersebut merupakan pelanggaran atas isi piagam PBB dan perjanjian hukum internasional 1974, kami menuntut DK PBB mengeluarkan resolusi yang relevan," ungkap Kemlu Suriah dalam suratnya.
"Seperti yang sudah saya katakan berulangkali, Israel adalah negara yang memiliki mental teroris. Saat ini, tidak pemberitahuan apa dan di mana aksi mereka akan dilancarakan," ungkap Erdogan, seperti dilansir Al-jazeera, Senin (4/2/2013).
Ungkapan Erdogan tersebut merujuk pada pernyataan yang dilontarkan Menteri Pertahanan Israel Ehud Barak pada konferensi keamanan di Munich, Jerman. "Ini bukti lain, bahwa ketika kami mengatakan sesuatu, maka kami bersungguh-sungguh akan melakukannya. Kami mengatakan, tak seharusnya dibiarkan senjata-senjata dari Suriah masuk ke Libanon untuk Hizbullah, saat Presiden Bashar al-Assad jatuh,” kata Barak.
“Tindakan mereka membuktikan bahwa Israel bertindak seperti seorang anak manja yang meminta semua keinginannya harus segera dipenuhi,” lanjut Erdogan.
Sementara itu, Pemerintah Suriah tidak tinggal diam menghadapi serangan AU Israel yang menewaskan dua orang warganya. Kementrian Luar Negeri (Kemlu) Suriah mengirimkan surat kepeda Dewan Keamanan (DK) PBB untuk mengutuk Serangan tersebut.
"Kami menyerukan DK PBB untuk mengecam serangan mencolok yang dilakukan oleh Israel di wilayah berdaulat Suriah. Serangan tersebut merupakan pelanggaran atas isi piagam PBB dan perjanjian hukum internasional 1974, kami menuntut DK PBB mengeluarkan resolusi yang relevan," ungkap Kemlu Suriah dalam suratnya.
(esn)