Pantau militan Afghanistan, militer Inggris kerahkan Black Hornet
A
A
A
Sindonews.com – Militer Inggris melengkapi perlengkapan perang mereka dengan menghadirkan helikopter tanpa awak (drone mini) ‘Black Hornet’. Helikopter ‘Black Hornet’ ini hadir untuk melengkapi kemampuan pengawasan dalam rangka melakukan pengintaian terhadap militan dan kelompok pemberontak di Afghanistan.
"Kami mengunakan aset yang sangat nyata ini untuk menyerang pemberontak dan memeriksa kondisi medan sebelum pasukan melintas. Black Hornet sangat mudah dioperasikan dan memiliki mawarkan kemampuan yang luar biasa bagi tentara di lapangan," Sersan Christopher Petherbridge, dari Brigade Reconnaissance Force menjelaskan di Afghanistan seperti dilansir Skynews, Senin (4/1/2013).
Drone mini sebesar gengaman tangan orang dewasa ini berfungsi seperti sebuah kamera pengawas berjalan yang dikendalikan dari jarak jauh melalui remote kontrol. Kamera yang ditanam dalam drone mini itu dirancang untuk mengidentifikasi setiap ancaman yang tertangkap gambar dan akan diteruskan secara langsung ke sebuah remote control yang dikendalikan oleh tentara.
Drone mini ini berukuran 10 cm dan bobot 16 gram ini dilengkapi dengan dua rotor hitam kembar. Fungsinya juga dapat dikontrol secara langsung atau diprogram untuk terbang ke satu set koordinat dan kemudian kembali ke pangkalan setelah melakukan misi mata-mata.
"Penggunaan Black Hornet punya nilai tambah, terutama dengan sifat dasarnya yang ringan," Petherbridge melanjutkan.
Tentara Inggris merupakan pasukan pertama di dunia yang menggunakan teknologi helikopter nano yang dikembangkan oleh Prox Dynamics AS di Norwegia sebagai bagian dalam kontrak senilai 2 juta poundsterling.
"Kami mengunakan aset yang sangat nyata ini untuk menyerang pemberontak dan memeriksa kondisi medan sebelum pasukan melintas. Black Hornet sangat mudah dioperasikan dan memiliki mawarkan kemampuan yang luar biasa bagi tentara di lapangan," Sersan Christopher Petherbridge, dari Brigade Reconnaissance Force menjelaskan di Afghanistan seperti dilansir Skynews, Senin (4/1/2013).
Drone mini sebesar gengaman tangan orang dewasa ini berfungsi seperti sebuah kamera pengawas berjalan yang dikendalikan dari jarak jauh melalui remote kontrol. Kamera yang ditanam dalam drone mini itu dirancang untuk mengidentifikasi setiap ancaman yang tertangkap gambar dan akan diteruskan secara langsung ke sebuah remote control yang dikendalikan oleh tentara.
Drone mini ini berukuran 10 cm dan bobot 16 gram ini dilengkapi dengan dua rotor hitam kembar. Fungsinya juga dapat dikontrol secara langsung atau diprogram untuk terbang ke satu set koordinat dan kemudian kembali ke pangkalan setelah melakukan misi mata-mata.
"Penggunaan Black Hornet punya nilai tambah, terutama dengan sifat dasarnya yang ringan," Petherbridge melanjutkan.
Tentara Inggris merupakan pasukan pertama di dunia yang menggunakan teknologi helikopter nano yang dikembangkan oleh Prox Dynamics AS di Norwegia sebagai bagian dalam kontrak senilai 2 juta poundsterling.
(esn)