Takut senjata kimia Suriah, permintaan masker di Israel meningkat
A
A
A
Sindonews.com - Permintaan masker di Israel pada Januari meningkat 3 kali lipat dibanding bulan sebelumnya. Seperti dilansir dalam Ynet, Rabu (30/1/2013), peningkatan terjadi di tengah kian besarnya kekhawatiran negara Yahudi itu atas keberadaan senjata kimia di Suriah.
Perusahaan Jasa Pengiriman Israel mengatakan, distribusi peralatan perlindungan perang meningkat. Jumlah warga Israel yang memutuskan untuk memperbaharui masker ABC (atom, biologi, kimia) pada Januari meningkat tiga kalli lipat dibanding Desember 2012.
"Rata-rata jumlah permintaan per hari meningkat menjadi 200-500 buah," ungkap Perusahaan Jasa Pengiriman Israel.
Meningkatnya permintaan atas masker ABC, kemungkinan besar dipicu oleh ketakutan pejabat Israel soal kemungkinan kelompok pemberontak Suriah menguasai cadangan senjata kimia milik pemerintah Suriah.
Akhir pekan lalu, Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu menyatakan, bahwa dia prihatin atas keberadaan senjata pemusnah massal di Suriah. Sementara itu, Wakil Perdana Menteri Silvan Shalom mengatakan, sebagai langkah pencegahan senjata tersebut jatuh ke tangan Hizbullah, Israel akan melancarkan serangan pencegahan.
Distribusi masker ABC dilakukan oleh pemerintah Israel pada1991. Masker tersebut mampu mencegah masuknya gas beracun dan pengunaanya diperbaharui secara berkala karena masker tersebut memiliki tanggal kadaluarsa.
Perusahaan Jasa Pengiriman Israel mengatakan, distribusi peralatan perlindungan perang meningkat. Jumlah warga Israel yang memutuskan untuk memperbaharui masker ABC (atom, biologi, kimia) pada Januari meningkat tiga kalli lipat dibanding Desember 2012.
"Rata-rata jumlah permintaan per hari meningkat menjadi 200-500 buah," ungkap Perusahaan Jasa Pengiriman Israel.
Meningkatnya permintaan atas masker ABC, kemungkinan besar dipicu oleh ketakutan pejabat Israel soal kemungkinan kelompok pemberontak Suriah menguasai cadangan senjata kimia milik pemerintah Suriah.
Akhir pekan lalu, Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu menyatakan, bahwa dia prihatin atas keberadaan senjata pemusnah massal di Suriah. Sementara itu, Wakil Perdana Menteri Silvan Shalom mengatakan, sebagai langkah pencegahan senjata tersebut jatuh ke tangan Hizbullah, Israel akan melancarkan serangan pencegahan.
Distribusi masker ABC dilakukan oleh pemerintah Israel pada1991. Masker tersebut mampu mencegah masuknya gas beracun dan pengunaanya diperbaharui secara berkala karena masker tersebut memiliki tanggal kadaluarsa.
(esn)