Uji coba nuklir Korut kian dekat

Selasa, 29 Januari 2013 - 18:36 WIB
Uji coba nuklir Korut kian dekat
Uji coba nuklir Korut kian dekat
A A A
Sindonews.com – Ancaman Korea Utara (Korut) untuk melakukan uji coba bom nuklir bukan hanya isapan jempol. Saat ini, aktivitas di tempat uji coba nuklir Korut mulai menunjukkan adanya peningkatan.

Kepastian uji coba nuklir oleh Korut bisa dilihat dari gambargambar satelit yang menunjukkan perkembangan aktivitas di tempat uji coba nuklir milik Korut tersebut, seperti dilaporkan Institut Penelitian Korea-Amerika Serikat (AS) Universitas Johns Hopkins. Gambar-gambar satelit tersebut diambil pada 23 Januari lalu.

”Gambar satelit itu menunjukkan kalau Korut siap melakukan uji coba dalam beberapa pekan atau kurang dari itu. Uji coba siap dilaksanakan dan tinggal menunggu perintah,” demikian keterangan Institut Penelitian Korea-AS dikutip AFP. Gambar satelit itu didapatkan dari situs 38 North yang dirilis pada Minggu (27/1) lalu.

Seperti dikutip dari 38 North,operasi pembersihan sedang dilakukan dan tampak berbagai aktivitas di sekitar gedung dan jalanan di dekat terowongan yang dijadikan tempat uji coba nuklir. Institut Korea-AS itu menggambarkan adanya peningkatan aktivitas, menyusul serangkaian ancaman dari Korut yang bakal melakukan uji coba nuklir ketiga.

Ancaman itu sebagai respons atas sanksi Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) terhadap Pyongyang karena meluncurkan roket pada Desember silam.

Sementara, foto satelit yang diambil pada 24 Desember 2012 lalu menunjukkan lapisan material yang diletakkan di dekat bunker utama. Namun, penempatan material itu belum jelas jenisnya.Material itu diperkirakan untuk menutup terowongan. Pada foto satelit yang diambil 23 Januari juga menunjukkan jumlah material yang lebih sedikit dibandingkan yang ada pada 24 Desember.

”Foto satelit pada 4 Januari menunjukkan sekumpulan petugas keamanan yang sedang berkumpul di dekat pintu masuk terowongan uji coba nuklir. Diperkirakan, mereka menyambut para pejabat yang sedang berkunjung atau melakukan tugas rutin,” demikian analisis yang dikutip 38 North.

Sementara, Glyn Davies, utusan AS untuk Korut, mengungkapkan, pihaknya datang ke Semenanjung Korea untuk memulai putaran baru dan membuat kesepakatan. “Tapi, kami justru menemukan kalau Korut justru memainkan permainan berisiko,” kata Davies setelah bertemu pejabat di Kementerian Luar Negeri Jepang.“ Itu sangat berbahaya.”

Juru Bicara Kementerian Pertahanan Korea Selatan (Korsel) Kim Min-seok memaparkan, mereka tidak melihat tanda-tanda yang tidak biasa pada pergerakan militer Korut. Sebelumnya,dalam pertemuan dengan para pejabat tinggi, pemimpin Korut Kim Jong-un memerintahkan beberapa langkah tingkat tinggi.

Jong-un berjanji membalas AS dan sekutunya atas pemberlakuan sanksi PBB.Pembalasan itu sepertinya mengacu kepada uji coba nuklir ketiga. Panglima Militer Hyon Yong-chol, Kepala Politburo Militer Choe Ryong-hae, dan Kepala Intelijen Kim Won-hong ikut menghadiri pertemuan yang berlangsung pada 26 Januari tersebut.

Kim Yeon-su, analis dari Universitas Pertahanan Nasional Korea di Seoul, menjelaskan, deklarasi perang yang diungkapkan Jong-un menunjukkan adanya perubahan gaya pemerintah, juga menunjukkan ruang untuk fleksibilitas.
(esn)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.6881 seconds (0.1#10.140)