Korut kembali tebar ancaman
A
A
A
Sindonews.com - Pemimpin Korea Utara (Korut) Kim Jong-un kemarin mengancam bakal melaksanakan ”langkah-langkah tingkat tinggi” setelah sanksi baru yang diterapkan Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB).
Langkah tingkat tinggi itu diperkirakan berupa uji coba nuklir ketiga yang telah lama direncanakan Korut. Beberapa lembaga pemerintah Korut sebelumnya juga menyebutkan bakal melaksanakan peluncuran roket jarak jauh.
”Resolusi keras untuk langkah-langkah sangat penting dan substansial dilakukan terkait situasi mengerikan di semenanjung,” ujar Jong-un, seperti dilaporkan televisi pemerintah Korut.
Jong-un tidak menjelaskan detail langkah-langkah apa saja yang bakal dilakukan pemerintahannya. Namun, Pyongyang menegaskan pihaknya merencanakan tes nuklir ketiga setelah sanksi PBB terbaru untuk merespons peluncuran roket jarak jauh Korut pada 12 Desember lalu.
Jong-un menuding AS memimpin gerakan anti-Korut di PBB dan berusaha melemahkan pembangunan ekonomi dengan memberikan lebih banyak sanksi terhadap Pyongyang.
”Fakta ini membuktikan sekali lagi bahwa Korut harus membela kedaulatannya sendiri. Ini menjadi jelas, bahwa tidak ada denuklirisasi di Semenanjung Korea sebelum seluruh dunia melakukan denuklirisasi,” kata Jong-un, dikutip AFP.
Jong-un juga membuat gugus tugas khusus yang terdiri atas para pejabat penting untuk menangani masalah tersebut. Langkah tersebut untuk menunjukkan keseriusan Korut dalam merealisasikan ancaman-ancamannya.
Korut tampaknya ingin menunjukkan kepada dunia bahwa apa yang mereka ucapkan bukan sekadar retorika. Televisi Korut juga melaporkan bahwa Jong-un memaparkan ancaman itu dalam pertemuan dengan para pejabat pemerintahan dan militer.
Panglima Militer Korut Hyon Yong-Chol,Pemimpin Politburo Militer Choe Ryong-Hae, dan Kepala Intelijen Korut Kim Won-Hong menghadiri pertemuan tersebut. Pyongyang terus meningkatkan perang retorika terhadap Korea Selatan (Korsel) dan AS sejak Dewan Keamanan PBB mengeluarkan resolusi baru terhadap Korut.
AS yang didukung Jepang mengampanyekan resolusi PBB yang mengecam peluncuran roket Korut pada tahun lalu. Sebelumnya, PBB mengeluarkan resolusi yang melarang Korut melakukan uji coba nuklir dan rudal jarak jauh dalam bentuk apapun.
Korut diduga telah memiliki teknologi yang mampu mengirimkan hulu ledak nuklir menuju target di wilayah AS. Desember lalu Korut berhasil meluncurkan roket jarak jauh yang memiliki daya jelajah hingga 10.000 kilometer. Itu berarti Korut dapat meluncurkan roket berhulu ledak nuklir mencapai San Francisco, AS.
Langkah tingkat tinggi itu diperkirakan berupa uji coba nuklir ketiga yang telah lama direncanakan Korut. Beberapa lembaga pemerintah Korut sebelumnya juga menyebutkan bakal melaksanakan peluncuran roket jarak jauh.
”Resolusi keras untuk langkah-langkah sangat penting dan substansial dilakukan terkait situasi mengerikan di semenanjung,” ujar Jong-un, seperti dilaporkan televisi pemerintah Korut.
Jong-un tidak menjelaskan detail langkah-langkah apa saja yang bakal dilakukan pemerintahannya. Namun, Pyongyang menegaskan pihaknya merencanakan tes nuklir ketiga setelah sanksi PBB terbaru untuk merespons peluncuran roket jarak jauh Korut pada 12 Desember lalu.
Jong-un menuding AS memimpin gerakan anti-Korut di PBB dan berusaha melemahkan pembangunan ekonomi dengan memberikan lebih banyak sanksi terhadap Pyongyang.
”Fakta ini membuktikan sekali lagi bahwa Korut harus membela kedaulatannya sendiri. Ini menjadi jelas, bahwa tidak ada denuklirisasi di Semenanjung Korea sebelum seluruh dunia melakukan denuklirisasi,” kata Jong-un, dikutip AFP.
Jong-un juga membuat gugus tugas khusus yang terdiri atas para pejabat penting untuk menangani masalah tersebut. Langkah tersebut untuk menunjukkan keseriusan Korut dalam merealisasikan ancaman-ancamannya.
Korut tampaknya ingin menunjukkan kepada dunia bahwa apa yang mereka ucapkan bukan sekadar retorika. Televisi Korut juga melaporkan bahwa Jong-un memaparkan ancaman itu dalam pertemuan dengan para pejabat pemerintahan dan militer.
Panglima Militer Korut Hyon Yong-Chol,Pemimpin Politburo Militer Choe Ryong-Hae, dan Kepala Intelijen Korut Kim Won-Hong menghadiri pertemuan tersebut. Pyongyang terus meningkatkan perang retorika terhadap Korea Selatan (Korsel) dan AS sejak Dewan Keamanan PBB mengeluarkan resolusi baru terhadap Korut.
AS yang didukung Jepang mengampanyekan resolusi PBB yang mengecam peluncuran roket Korut pada tahun lalu. Sebelumnya, PBB mengeluarkan resolusi yang melarang Korut melakukan uji coba nuklir dan rudal jarak jauh dalam bentuk apapun.
Korut diduga telah memiliki teknologi yang mampu mengirimkan hulu ledak nuklir menuju target di wilayah AS. Desember lalu Korut berhasil meluncurkan roket jarak jauh yang memiliki daya jelajah hingga 10.000 kilometer. Itu berarti Korut dapat meluncurkan roket berhulu ledak nuklir mencapai San Francisco, AS.
(esn)