Lagi, pasukan Israel tembak mati warga Palestina
A
A
A
Sindonews.com - Bentrok di Tepi Barat kembali pecah antara demostran dengan tentara Israel. Pada bentrokan kali ini Samir Ahmad Abdul Rahim (17), salah seorang penduduk Desa Budrus, Tepi Barat, tewas setelah tentara Israel melepaskan empat tembakan.
Tim medis di Ramallah mengatakan Rahim meninggal tak lama setelah tiba di rumah sakit akibat tertembak di bagian kepala, kaki dan dada.
Bentrokan tersebut menurut Kepala Desa Budrus, Mohammad Marar berawal ketika sebuah jip militer Israel mendekati sekolah ketika aksi demostran pecah di depan sekolah. Namun, sejumlah siswa yang hendak pulang usai mengikuti ujian tersebut langsung melemparkan batu ke arah pasukan Isreal.
"Pasukan Israel lantas membalas serangan tersebut dengan melepaskan tembakan," ungkap Marar seperti diberitakan dalam Maannews.com, Rabu (16/1/2013).
Pengakuan tersebut diperkuat oleh pengakuan teman sekelas Rahim, kami sedang menuju bus sekolah namun bentrok pecah antara demonstran dan tentara Israel di Tepi Barat.
Hal berbeda justru dikatakan juru bicara militer Israel yang mengatakan beberapa orang Palestina telah mendekati pagar keamanan di dekat Budrus. Mereka mencoba masuk ke wilayah Israel dengan merusak pagar.
"Prajurit di tempat kejadian langsung bereaksi untuk mengamankan daerah untuk mengatasi aksi tersebut ," ungkap Juru Bicara Militer Israel.
Bentrokan kembali terjadi antara warga Tepi Barat dan pasukan Israel ketika prosesi Rahim berlangsung. Sejumlah pemuda tiba - tiba melemparkan batu pada tentara Israel yang dibalas dengan menembakan gas air mata dan peluru karet.
Rahim merupakan warga Gaza keempat yang tewas tertembak di wilayah perbatasan Israel dan Gaza, sejak Israel dan Palestina sepakat melakukan kesepakatan gencatan senjata November lalu. empat orang warga Gaza sebelumnya ditembak mati, sementara 30 orang terluka karena tentara Israel curiga mereka akan menerobos ke wilayah Israel.
Tim medis di Ramallah mengatakan Rahim meninggal tak lama setelah tiba di rumah sakit akibat tertembak di bagian kepala, kaki dan dada.
Bentrokan tersebut menurut Kepala Desa Budrus, Mohammad Marar berawal ketika sebuah jip militer Israel mendekati sekolah ketika aksi demostran pecah di depan sekolah. Namun, sejumlah siswa yang hendak pulang usai mengikuti ujian tersebut langsung melemparkan batu ke arah pasukan Isreal.
"Pasukan Israel lantas membalas serangan tersebut dengan melepaskan tembakan," ungkap Marar seperti diberitakan dalam Maannews.com, Rabu (16/1/2013).
Pengakuan tersebut diperkuat oleh pengakuan teman sekelas Rahim, kami sedang menuju bus sekolah namun bentrok pecah antara demonstran dan tentara Israel di Tepi Barat.
Hal berbeda justru dikatakan juru bicara militer Israel yang mengatakan beberapa orang Palestina telah mendekati pagar keamanan di dekat Budrus. Mereka mencoba masuk ke wilayah Israel dengan merusak pagar.
"Prajurit di tempat kejadian langsung bereaksi untuk mengamankan daerah untuk mengatasi aksi tersebut ," ungkap Juru Bicara Militer Israel.
Bentrokan kembali terjadi antara warga Tepi Barat dan pasukan Israel ketika prosesi Rahim berlangsung. Sejumlah pemuda tiba - tiba melemparkan batu pada tentara Israel yang dibalas dengan menembakan gas air mata dan peluru karet.
Rahim merupakan warga Gaza keempat yang tewas tertembak di wilayah perbatasan Israel dan Gaza, sejak Israel dan Palestina sepakat melakukan kesepakatan gencatan senjata November lalu. empat orang warga Gaza sebelumnya ditembak mati, sementara 30 orang terluka karena tentara Israel curiga mereka akan menerobos ke wilayah Israel.
(esn)