NATO deteksi peluncuran rudal militer Suriah
A
A
A
Sindonews.com – Meski militer Suriah pernah membantah bahwa mereka tak pernah menggunakan rudal balistik dalam perang melawan kaum pemberontak, namun nyatanya masih ada laporan soal penggunaan rudal jenis ini.
Seperti dikutip dari Xinhua, Kamis (10/1/2013), NATO menyatakan bahwa militer Suriah kembali menembakkan rudal balistik. “Pada Rabu 9 Januari, militer Suriah menembakkan rudal balistik. Ini adalah peluncuran ketiga selama Januari 2013,” jelas seorang pejabat NATO.
"NATO mendeteksi peluncuran rudal balistik jarak pendek di Suriah, kemarin. Ini menyusul dua peluncuran lain pada 2 dan 3 Januari," kata pejabat NATO pada Xinhua melalui sambungan telepon.
Dia mengatakan, NATO tidak dapat mengkonfirmasi jenis rudal yang digunakan. Tetapi, semua rudal yang ditembakkan dari dalam Suriah, berdampak di Suriah utara.
"Tak satu pun dari mereka memukul wilayah Turki. NATO benar-benar mengutuk tindakan nekat ini. Penggunaan senjata tersebut menunjukkan bahwa militer Suriah mengabaikan untuk memperhatikan kehidupan rakyat Suriah," lanjut pejabat itu.
Pada Desember lalu, NATO memutuskan untuk menggelar sistem pertahanan rudal Partiots di sepanjang perbatasan Turki. Hal ini dilakukan untuk melindungi wilayah Turki dari artileri nyasar akibat perang di Suriah.
Seperti dikutip dari Xinhua, Kamis (10/1/2013), NATO menyatakan bahwa militer Suriah kembali menembakkan rudal balistik. “Pada Rabu 9 Januari, militer Suriah menembakkan rudal balistik. Ini adalah peluncuran ketiga selama Januari 2013,” jelas seorang pejabat NATO.
"NATO mendeteksi peluncuran rudal balistik jarak pendek di Suriah, kemarin. Ini menyusul dua peluncuran lain pada 2 dan 3 Januari," kata pejabat NATO pada Xinhua melalui sambungan telepon.
Dia mengatakan, NATO tidak dapat mengkonfirmasi jenis rudal yang digunakan. Tetapi, semua rudal yang ditembakkan dari dalam Suriah, berdampak di Suriah utara.
"Tak satu pun dari mereka memukul wilayah Turki. NATO benar-benar mengutuk tindakan nekat ini. Penggunaan senjata tersebut menunjukkan bahwa militer Suriah mengabaikan untuk memperhatikan kehidupan rakyat Suriah," lanjut pejabat itu.
Pada Desember lalu, NATO memutuskan untuk menggelar sistem pertahanan rudal Partiots di sepanjang perbatasan Turki. Hal ini dilakukan untuk melindungi wilayah Turki dari artileri nyasar akibat perang di Suriah.
(esn)