Militer Suriah gempur Duma & Daraya
A
A
A
Sindonews.com – Pertikaian bersenjata di Suriah tak juga mereda. Jet-jet tempur militer Suriah dilaporkan menggempur wilayah Duma, sebelah timur laut Kota Damaskus, Jumat (4/1/2013). Di waktu bersamaan, pasukan artileri melancarkan serangan ke wilayah barat daya Distrik Daraya.
Al-Watan, surat kabar pro rezim Presiden Bashar al-Assad menyatakan, bahwa tentara Pemerintah Suriah telah memenangkan pertempuran melawan kaum pemberontak di Daraya dan menghancurkan posisi terakhir mereka.
“Beberapa anggota kelompok Al-Nusra, dan pemberontak di garis depan telah terbunuh, terluka atau menyerah dan bahwa keamanan di Daraya harus sepenuhnya dijamin,” sebut laporan al-Watan. Laporan ini tak bisa diverifikasi, karena Pemerintah Suriah membatasi ruang gerak media asing.
Menurut Observatorium Suriah untuk Hak Asasi Manusia, Duma dan Daraya memang menjadi kantong kaum pemberontak. “Pemberontak di wilayah ini telah berpekan-pekan melancarkan serangan terhadap militer Suriah,” ujar pernyataan lembaga itu.
Daraya telah menjadi salah satu medan perang paling berdarah dalam perang sipil Suriah. Pada Agustus silam, distrik ini menjadi saksi adegan pembantaian terburuk dari konflik, ketika lebih dari 500 orang dilaporkan tewas dalam sebuah serangan.
Hingga kini, perang bersaudara di Suriah sudah berlangsung selama 21 bulan. Meski upaya perdamaian sudah dilakukan beberapa pihak, namun belum ada tanda-tanda pertikaian antara kaum pemberontak dengan pasukan yang setia dengan rezim Presiden Bashar al-Assad akan mereda. Menurut PBB, jumlah korban jiwa akibat konflik ini sudah menyentuh angka 66 ribu jiwa.
Al-Watan, surat kabar pro rezim Presiden Bashar al-Assad menyatakan, bahwa tentara Pemerintah Suriah telah memenangkan pertempuran melawan kaum pemberontak di Daraya dan menghancurkan posisi terakhir mereka.
“Beberapa anggota kelompok Al-Nusra, dan pemberontak di garis depan telah terbunuh, terluka atau menyerah dan bahwa keamanan di Daraya harus sepenuhnya dijamin,” sebut laporan al-Watan. Laporan ini tak bisa diverifikasi, karena Pemerintah Suriah membatasi ruang gerak media asing.
Menurut Observatorium Suriah untuk Hak Asasi Manusia, Duma dan Daraya memang menjadi kantong kaum pemberontak. “Pemberontak di wilayah ini telah berpekan-pekan melancarkan serangan terhadap militer Suriah,” ujar pernyataan lembaga itu.
Daraya telah menjadi salah satu medan perang paling berdarah dalam perang sipil Suriah. Pada Agustus silam, distrik ini menjadi saksi adegan pembantaian terburuk dari konflik, ketika lebih dari 500 orang dilaporkan tewas dalam sebuah serangan.
Hingga kini, perang bersaudara di Suriah sudah berlangsung selama 21 bulan. Meski upaya perdamaian sudah dilakukan beberapa pihak, namun belum ada tanda-tanda pertikaian antara kaum pemberontak dengan pasukan yang setia dengan rezim Presiden Bashar al-Assad akan mereda. Menurut PBB, jumlah korban jiwa akibat konflik ini sudah menyentuh angka 66 ribu jiwa.
(esn)