100 gelandangan di India utara tewas akibat udara dingin
A
A
A
Sindonews.com – Wilayah utara India tengah dilanda cuaca terdingin yang terjadi dalam kurun 44 tahun terakhir. Akibatnya, lebih dari 100 gelandangan di wilayah tersebut tewas akibat cuaca dingin.
Seperti dikutip dari Reuters, Kamis (3/1/2013), sebuah Lembaga Sosial Anti Kemiskinan mengatakan, suhu di New Delhi saat ini mencapai 9 derajat celcius. Ini adalah titik terendah sejak 1969.
Lembaga ini menyatakan, lebih dari 100 orang miskin tewas di negara bagian di sebelah utara India karena udara dingin. Lembaga ini menyalahkan pihak berwenang India yang dianggap tidak memberikan tempat penampungan yang layak, meskipun sudah ada instruksi dari Mahkamah Agung India.
"Lebih dari 100 ribu orang yang terkena dampak cuaca dingin telah kehilangan tempat tinggal di New Delhi. Sementara lebih dari 100 orang tewas di negara bagian Uttar Pradesh dan beberapa orang di Rajasthan," kata Sandeep Chachra, yang bekerja untuk lembaga amal itu.
Mahkamah Agung telah memerintahkan kepada pemerintah negara bagian untuk memberikan tempat penampungan di musim dingin ini bagi para tunawisma. Tapi, tak semua negara bagian menjalankan perintah itu. “Akibatnya, banyak orang tidur di trotoar jalanan di tengah musim dingin ini,” lanjut Chachra.
Musim dingin di utara India telah menjadi semakin dingin pada akhir tahun lalu. Rajendra Kumar, seorang ilmuwan di Departemen Meteorologi India menyalahkan polusi dari industrialisasi dan perubahan pola tanam tanaman.
"Kita tidak bisa menghentikan perubahan cuaca, tetapi hanya berusaha untuk memantaunya. Kita harus mengadaptasikan cucaca dengan layanan bandara dan kereta api," katanya. Cuaca dingin di India juga mengakibatkan turunnya kabut tebal. Kondisi ini memaksa pembatalan sejumlah penerbangan dan layanan kereta api.
Seperti dikutip dari Reuters, Kamis (3/1/2013), sebuah Lembaga Sosial Anti Kemiskinan mengatakan, suhu di New Delhi saat ini mencapai 9 derajat celcius. Ini adalah titik terendah sejak 1969.
Lembaga ini menyatakan, lebih dari 100 orang miskin tewas di negara bagian di sebelah utara India karena udara dingin. Lembaga ini menyalahkan pihak berwenang India yang dianggap tidak memberikan tempat penampungan yang layak, meskipun sudah ada instruksi dari Mahkamah Agung India.
"Lebih dari 100 ribu orang yang terkena dampak cuaca dingin telah kehilangan tempat tinggal di New Delhi. Sementara lebih dari 100 orang tewas di negara bagian Uttar Pradesh dan beberapa orang di Rajasthan," kata Sandeep Chachra, yang bekerja untuk lembaga amal itu.
Mahkamah Agung telah memerintahkan kepada pemerintah negara bagian untuk memberikan tempat penampungan di musim dingin ini bagi para tunawisma. Tapi, tak semua negara bagian menjalankan perintah itu. “Akibatnya, banyak orang tidur di trotoar jalanan di tengah musim dingin ini,” lanjut Chachra.
Musim dingin di utara India telah menjadi semakin dingin pada akhir tahun lalu. Rajendra Kumar, seorang ilmuwan di Departemen Meteorologi India menyalahkan polusi dari industrialisasi dan perubahan pola tanam tanaman.
"Kita tidak bisa menghentikan perubahan cuaca, tetapi hanya berusaha untuk memantaunya. Kita harus mengadaptasikan cucaca dengan layanan bandara dan kereta api," katanya. Cuaca dingin di India juga mengakibatkan turunnya kabut tebal. Kondisi ini memaksa pembatalan sejumlah penerbangan dan layanan kereta api.
(esn)