Iran klaim bisa produksi drone RQ-170 Sentinel milik AS
Kamis, 13 Desember 2012 - 18:25 WIB

Iran klaim bisa produksi drone RQ-170 Sentinel milik AS
A
A
A
Sindonews.com – Tertangkapnya drone milik Amerika Serikat (AS) oleh Iran pada tahun lalu, membuat negara Islam itu mengetahui teknologi yang digunakan pesawat mata-mata tak berawak tersebut. Iran mengklaim, kini mereka bisa memproduksi drone yang kerap digunakan CIA untuk misi intelijen AS.
“Para ahli Iran telah meneliti secara seksama drone RQ-170 Sentinel yang ditangkap tahun lalu. Saat ini, Iran mampu memproduksi drone RQ-170 Sentinel milik AS,” kata Avaz Heidarpour, seorang anggota Parlemen Komite Keamanan Nasional Iran, seperti dikutip dari kantor berita Fars, Rabu (12/12/2012).
Menurutnya, setelah drone itu ditangkap, para ahli Iran membedah pesawat tak berawak itu. Semua file dan data dari drone tersebut disalin dan bisa digunakan untuk memperbaiki kelemahan pesawat tak berawak produksi Iran.
Heidarpour mengatakan, AS mengembangkan produksi drone RQ-170 Sentinel dengan biaya USD20 miliar. Namun kini, teknologi mahal itu telah berada di tangan Iran.
Drone RQ-170 Sentinel jatuh ke tangan Iran pada Desember tahun lalu. Iran mengklaim mereka telah memaksa drone itu turun. Tapi, pejabat militer AS mengaku, ada kerusakan pada drone itu sehingga pesawat tersebut terpaksa mendarat.
AS akhirnya mengkonfirmasi kalau pesawat itu telah memantau fasilitas militer dan nuklir Iran. Washington meminta kembali drone itu, namun Iran menolak mengembalikannya. Iran malah mempublikasikan foto yang memperlihatkan para ahli Iran tengah mempelajari pesawat itu.
“Para ahli Iran telah meneliti secara seksama drone RQ-170 Sentinel yang ditangkap tahun lalu. Saat ini, Iran mampu memproduksi drone RQ-170 Sentinel milik AS,” kata Avaz Heidarpour, seorang anggota Parlemen Komite Keamanan Nasional Iran, seperti dikutip dari kantor berita Fars, Rabu (12/12/2012).
Menurutnya, setelah drone itu ditangkap, para ahli Iran membedah pesawat tak berawak itu. Semua file dan data dari drone tersebut disalin dan bisa digunakan untuk memperbaiki kelemahan pesawat tak berawak produksi Iran.
Heidarpour mengatakan, AS mengembangkan produksi drone RQ-170 Sentinel dengan biaya USD20 miliar. Namun kini, teknologi mahal itu telah berada di tangan Iran.
Drone RQ-170 Sentinel jatuh ke tangan Iran pada Desember tahun lalu. Iran mengklaim mereka telah memaksa drone itu turun. Tapi, pejabat militer AS mengaku, ada kerusakan pada drone itu sehingga pesawat tersebut terpaksa mendarat.
AS akhirnya mengkonfirmasi kalau pesawat itu telah memantau fasilitas militer dan nuklir Iran. Washington meminta kembali drone itu, namun Iran menolak mengembalikannya. Iran malah mempublikasikan foto yang memperlihatkan para ahli Iran tengah mempelajari pesawat itu.
(esn)