Ditemukan jenazah 18 murid SD yang tertimbun longsor
Sabtu, 06 Oktober 2012 - 10:13 WIB
Ditemukan jenazah 18 murid SD yang tertimbun longsor
A
A
A
Sindonews.com – Jenazah 18 murid SD yang tertimbun longsor di Yunnan, Barat Daya China, berhasil ditemukan oleh petugas penyelamat, Jumat (5/10/2012), demikian dijutip dari CNN.com. Para siswa ini tertimbun tanah longsor saat mengikuti pelajaran di sekolah mereka.
Sebelum terjadi bencana longsor, daerah itu sempat dilanda hujan selama beberapa hari. Yang Jianping, Komandan Skuadron Polisi Yiliang mengaku sudah mengirim tim penyelamat militer yang berkekuatan 50 personel. "Ketika kami tiba, kami melihat satu sisi gunung telah runtuh dan menutupi sekolah dasar. Kaim sama sekali tidak bisa mengenali bangunan itu,” ujar Jianping.
Tim penyelamat menemukan jenazah para siwa setelah menjelajahi puing-puing di sebuah desa setelah tanah longsor melanda sekolah dan dua rumah. Sementara satu korban lainnya yang diduga berasal dari warga desa setempat, masih belum ditemukan.
Para siswa yang menjadi korban ini adalah siswa yang tiba lebih awal di sekolah untuk memulai kelas tambahan. Ironisnya, kelas tambahan diadakan untuk mengejar ketertinggalan pelajaran para siswa akibat gempa yang melanda daerah itu pada 7 September silam. Gempa pada September itu sendiri menewaskan sedikitnya 80 orang dan ratusan terluka.
Sebelum terjadi bencana longsor, daerah itu sempat dilanda hujan selama beberapa hari. Yang Jianping, Komandan Skuadron Polisi Yiliang mengaku sudah mengirim tim penyelamat militer yang berkekuatan 50 personel. "Ketika kami tiba, kami melihat satu sisi gunung telah runtuh dan menutupi sekolah dasar. Kaim sama sekali tidak bisa mengenali bangunan itu,” ujar Jianping.
Tim penyelamat menemukan jenazah para siwa setelah menjelajahi puing-puing di sebuah desa setelah tanah longsor melanda sekolah dan dua rumah. Sementara satu korban lainnya yang diduga berasal dari warga desa setempat, masih belum ditemukan.
Para siswa yang menjadi korban ini adalah siswa yang tiba lebih awal di sekolah untuk memulai kelas tambahan. Ironisnya, kelas tambahan diadakan untuk mengejar ketertinggalan pelajaran para siswa akibat gempa yang melanda daerah itu pada 7 September silam. Gempa pada September itu sendiri menewaskan sedikitnya 80 orang dan ratusan terluka.
(esn)
