Keamanan perairan Hong Kong dipertanyakan

Kamis, 04 Oktober 2012 - 09:43 WIB
Keamanan perairan Hong Kong dipertanyakan
Keamanan perairan Hong Kong dipertanyakan
A A A
Sindonews.com - Tabrakan kapal di Hong Kong yang menewaskan 38 orang memicu pertanyaan publik mengenai keselamatan lalu lintas laut di wilayah itu. Hong Kong merupakan pusat perdagangan Asia tempat ribuan kapal melintas.

Tabrakan terjadi antara sebuah kapal feri dan kapal pesiar yang disewa perusahaan listrik Hong Kong Electric pada Minggu (30/9) malam lalu. Itu kecelakaan maritim terburuk di Hong Kong sejak 1971, saat 88 orang tewas ketika kapal feri dengan rute ke Makau tenggelam karena diterjang badai. Hong Kong sebagai pusat keuangan Asia memiliki pelabuhan tersibuk di dunia.

Berdasarkan data 2010,lebih banyak 425.000 kapal berlabuh di Hong Kong. Kapal kargo yang membawa kontainer setiap saat melintasi wilayah perairan Hong Kong. Insiden fatal jarang terjadi di Pelabuhan Victoria yang aktivitasnya sangat padat.

Padahal, kapal di sana berkecepatan tinggi. Belum lagi, perahu wisata,kapal mewah,dan kapal feri yang menghubungkan Hong Kong dan Kowloon yang sangat banyak.

Menurut para pengamat, Hong Kong tetap menjadi kota pelabuhan teraman di dunia. Namun, tetap ada kekhawatiran tentang citra keamanan transportasi laut di sana.“Rakyat akan mempertanyakan apakah manajemen lalu lintas laut bakal ditingkatkan menjadi lebih baik. Insiden kecelakaan itu bakal mempengaruhi reputasi internasional Hong Kong,”kata Albert Lai,peneliti dari The Professional Commons yang meminta sistem lalu lintas laut Hong Kong dikaji kembali.

Kritik tajam mengarah pada bagaimana para awak kapal yang bertabrakan itu saat menghadapi situasi darurat. Para penumpang mengaku tidak diberi tahu mengenai cara menghadapi situasi darurat.

“Awak kapal sangat tidak bermanfaat. Mereka hanya berdiri ketika kita mengenakan pelampung. Awak kapal tidak mengetahui apa yang harus kita lakukan,”kata Clare Kirkman, warga Inggris,43,yang menjadi penumpang kapal feri.

Menurut para pejabat Hong Kong, insiden itu masih dalam penyelidikan.Menurut Kepala Keamanan Hong Kong Lai Tung-kwok, tujuh orang telah ditangkap,masing-masing adalah awak dari dua kapal yang bertabrakan.

Lai menegaskan, lalu lintas perairan memang mengalami peningkatan dalam beberapa tahun terakhir karena meningkatnya sewa akomodasi di Hong Kong.

Tak ayal banyak orang memilih tinggal di pulaupulau seperti Pulau Lamma. “Pelabuhan juga masih sempit serta semakin banyak kapal feri yang melintasi pelabuhan,” katanya. Pemimpin Hong Kong Leung Chun-ying menegaskan, tragedi tersebut merupakan insiden yang terpisah dari citra aman perairan tersebut.
(aww)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.5085 seconds (0.1#10.140)