Undangan EEC bukan paksaan buat Ukraina
A
A
A
Sindonews.com - Undangan bagi Ukraina dalam kelompok Eurasian Economy Community (EEC) ditegaskan bukan paksaan bagi Ukraina. Saat ini EEC beranggotakan Rusia, Belarus dan juga Kazakhtan.
Presiden Rusia, Vladimir Putin mengatakan EEC tidak akan memaksa Ukraina bergabung dengan kelompok ekonomi EEC. Putin menekankan, dalam menyikapi undangan EEC, Ukraina harus memutuskan pilihannya sendiri.
"Rusia dan seluruh mitra yang bergabung dengan EEC tidak akan memaksa negara mana pun untuk bergabung," ungkap Putin seperti diberitakan dalam RIA Novosti, Jumat (13/7/2012).
Sementara itu, Presiden Ukraina Viktor Yanukovych menyampaikan ungkapan terimakasih kepada Putin atas undanganya untuk bergabung dengan EEC. Viktor mengatakan, pihaknya akan mempelajari prosedur dan sistem di EEC.
"Kami tidak bisa bilang tidak, kami sedang mempelajari sistematis EEC. Kami akan memutuskan masa depan negara kami segera," ungkap Yanukovych.
Pembentukan EEC yang disepakati pada November 2012 lalu. Kelompok ini merupakan bentuk integrasi ekonomi Rusia, Belarusia dan Kazakhstan.
Presiden Rusia, Vladimir Putin mengatakan EEC tidak akan memaksa Ukraina bergabung dengan kelompok ekonomi EEC. Putin menekankan, dalam menyikapi undangan EEC, Ukraina harus memutuskan pilihannya sendiri.
"Rusia dan seluruh mitra yang bergabung dengan EEC tidak akan memaksa negara mana pun untuk bergabung," ungkap Putin seperti diberitakan dalam RIA Novosti, Jumat (13/7/2012).
Sementara itu, Presiden Ukraina Viktor Yanukovych menyampaikan ungkapan terimakasih kepada Putin atas undanganya untuk bergabung dengan EEC. Viktor mengatakan, pihaknya akan mempelajari prosedur dan sistem di EEC.
"Kami tidak bisa bilang tidak, kami sedang mempelajari sistematis EEC. Kami akan memutuskan masa depan negara kami segera," ungkap Yanukovych.
Pembentukan EEC yang disepakati pada November 2012 lalu. Kelompok ini merupakan bentuk integrasi ekonomi Rusia, Belarusia dan Kazakhstan.
()