Akses internet hilang akibat FBI matikan server

Selasa, 10 Juli 2012 - 09:54 WIB
Akses internet hilang akibat FBI matikan server
Akses internet hilang akibat FBI matikan server
A A A
Sindonews.com – Lebih dari 300.000 orang yang sebagian besar berada di Amerika Serikat (AS) dan Inggris kehilangan akses internet saat Federal Bureau of Investigation (FBI) mematikan server awal minggu ini. Sebelumnya, server itu digunakan untuk melacak pencurian melalui internet.

FBI menahan server tersebut pada November 2011 ketika melakukan penggerebekan terhadap kelompok kriminal yang menggunakan virus untuk menginfeksi lebih dari empat juta korban. Geng ini meraup uang senilai USD14 juta dari kejahatan melalui internet dengan membajak situs pencarian dan memaksa korban untuk melihat iklan mereka. Seperti dikutip dari BBC, Selasa (10/7/2012).

Perbaikan ini akan menyebabkan sejumlah orang kehilangan akses internet karena komputer mereka menjadi korban DNS Changer. Pakar masalah keamanan mengatakan dibutuhkan waktu cukup lama untuk memperbaiki masalah tersebut.

Korban yang melakukan pencarian situs melalui server itu akan melihat iklan yang 'menggiring' mereka untuk membayar ke kelompok itu. Banyak mesin yang menjadi sasaran kejahatan geng tersebut.

Geng pencuri mengatur pembajakan situs karena server para pengguna internat diambil alih sebuah kunci fungsi situs yang dikenal dengan domain name look-up. Perangkat online dapat digunakan untuk mengecek apakah sebuah komputer sudah terinfeksi atau tidak.

Sejumlah negara yang menjadi 'pelabuhan' untuk menyebaran infeksi itu sebagian besar berada di AS, tetapi jumlah yang terinfeksi di negara lain seperti Italia, India, Inggris dan Jerman masih diperiksa.
()
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.5664 seconds (0.1#10.140)