Inggris-Iran buka kembali hubungan diplomatik
A
A
A
Sindonews.com - Pemerintah Iran dan Inggris menyepakati untuk kembali membuka perwakilan diplomatik mereka di negara masing-masing. Masing-masing bersepakat untuk membuka perwakilan setingkat konsulat.
Menteri Luar Negeri Iran Ali Akbar Salehi mengatakan, Pemerintah Oman akan bertanggungjawab melayani kepentingan Iran di London, sementara Pemerintah Swiss akan bertanggung jawab melayani kebutuhan pemerintah Inggris di Iran.
"Kementerian Luar Negeri Iran akan mengambil langkah-langkah untuk mempermudahkan warga Iran yang berada di Inggris agar tidak mendapatkan kesulitan," ungkap Salehi seperti diberitakan dalam Presstv, Kamis (28/6/2012).
Kesepakatan antara Iran dan Inggris tercipta saat digelar KTT yang membahas tentang kondisi Afghanistan, awal Juni ini. Di sana Menteri Luar Negeri Iran Ali Akbar Salehi melakukan negosiasi dengan Menteri Luar Negeri Inggris, William Hague.
Pembukaan kembali perwakilan ini setelah tujuh bulan lalu Iran dan Inggris menarik dan menutup kedutaan besar masing-masing. Kedua negara ini saling menutup kantor kedutaan mereka setelah Inggris menjatuhkan sanksi terhadap sejumlah lembaga keuangan Iran, termaksud Bank Sentral Iran.
Menteri Luar Negeri Iran Ali Akbar Salehi mengatakan, Pemerintah Oman akan bertanggungjawab melayani kepentingan Iran di London, sementara Pemerintah Swiss akan bertanggung jawab melayani kebutuhan pemerintah Inggris di Iran.
"Kementerian Luar Negeri Iran akan mengambil langkah-langkah untuk mempermudahkan warga Iran yang berada di Inggris agar tidak mendapatkan kesulitan," ungkap Salehi seperti diberitakan dalam Presstv, Kamis (28/6/2012).
Kesepakatan antara Iran dan Inggris tercipta saat digelar KTT yang membahas tentang kondisi Afghanistan, awal Juni ini. Di sana Menteri Luar Negeri Iran Ali Akbar Salehi melakukan negosiasi dengan Menteri Luar Negeri Inggris, William Hague.
Pembukaan kembali perwakilan ini setelah tujuh bulan lalu Iran dan Inggris menarik dan menutup kedutaan besar masing-masing. Kedua negara ini saling menutup kantor kedutaan mereka setelah Inggris menjatuhkan sanksi terhadap sejumlah lembaga keuangan Iran, termaksud Bank Sentral Iran.
()