Perundingan Iran-P5+1 berlanjut ke putaran 4
A
A
A
Sindonews.com - Iran dan lima negara anggota tetap Dewan Keamanan PBB dan Jerman (P5+1) memutuskan untuk menggelar perundingan perundingan putaran ke-4. Perundingan terpaksa dilanjutkan karena ada kesenjangan besar sikap kedua belah pihak tentang konten dalam perundingan.
Dalam pertemuan selanjutnya kedua pihak akan mempertemukan tim ahli guna mencapai kesepahaman yang akurat dari permasalahan yang ada.
Usai menggelar perundingan intensif di Moskow, sejak 18-19 Juni 2012, Kepala Kebijakan Luar Negeri Uni Eropa Catherine Ashton dalam siaran persnya, mengharapkan Iran bertindak dalam kerangka Non-Proliferation Treaty dan resolusi Dewan Keamanan PBB.
Dalam perundingan putaran ke-4, P5+1 dalam proposalnya akan tetap menekan Iran untuk menghentikan pengayaan uranium, menutup situs nuklir Fordow, dan memindahkan pengayaan 20 persen uranium mereka ke luar negeri.
Ashton juga meminta Iran untuk mempertimbangkan isi prosposal ini. Keputusan Iran atas permintaan UNI Eropa akan menentukan tingkat kepercayaan.
Selama dua hari pembicaraan intensif, Iran mempertanyakan kekhawatiran pihak barat atas pengayaan uranium yang dilakukan pihaknya hingga disebut ilegal. Dijelaskan negosiator Iran, Saeed Jalili, pengayaan uranium dilakukan karena negaranya membutuhkan sebanyak 20 persen bagi para pasien di rumah sakit.
"Banyak prilaku melanggar hukum yang telah dilakukan terhadap Iran. Kami memiliki dokumen resmi untuk mengembangkan nuklir," ungkap Jalili seperti diberitakan dalam IRNA, Rabu (20/6/2012).
Atas lanjutan perundingan ini, Jalili mengatakan perundingan akan sukses jika negosiator dan para ahli tidak menutup mata terhadap berbagai sudut pandang.
Dalam perudingan putaran ke-4, akan diawali dengan pertemuan tim ahli Ali Baqeri dan Helga Schmid, usai keduanya melakukan perundingan barulah perundingan dilanjutkan dengan para negosiator.
Dalam pertemuan selanjutnya kedua pihak akan mempertemukan tim ahli guna mencapai kesepahaman yang akurat dari permasalahan yang ada.
Usai menggelar perundingan intensif di Moskow, sejak 18-19 Juni 2012, Kepala Kebijakan Luar Negeri Uni Eropa Catherine Ashton dalam siaran persnya, mengharapkan Iran bertindak dalam kerangka Non-Proliferation Treaty dan resolusi Dewan Keamanan PBB.
Dalam perundingan putaran ke-4, P5+1 dalam proposalnya akan tetap menekan Iran untuk menghentikan pengayaan uranium, menutup situs nuklir Fordow, dan memindahkan pengayaan 20 persen uranium mereka ke luar negeri.
Ashton juga meminta Iran untuk mempertimbangkan isi prosposal ini. Keputusan Iran atas permintaan UNI Eropa akan menentukan tingkat kepercayaan.
Selama dua hari pembicaraan intensif, Iran mempertanyakan kekhawatiran pihak barat atas pengayaan uranium yang dilakukan pihaknya hingga disebut ilegal. Dijelaskan negosiator Iran, Saeed Jalili, pengayaan uranium dilakukan karena negaranya membutuhkan sebanyak 20 persen bagi para pasien di rumah sakit.
"Banyak prilaku melanggar hukum yang telah dilakukan terhadap Iran. Kami memiliki dokumen resmi untuk mengembangkan nuklir," ungkap Jalili seperti diberitakan dalam IRNA, Rabu (20/6/2012).
Atas lanjutan perundingan ini, Jalili mengatakan perundingan akan sukses jika negosiator dan para ahli tidak menutup mata terhadap berbagai sudut pandang.
Dalam perudingan putaran ke-4, akan diawali dengan pertemuan tim ahli Ali Baqeri dan Helga Schmid, usai keduanya melakukan perundingan barulah perundingan dilanjutkan dengan para negosiator.
()