Protes China, ibu dua anak bakar diri
A
A
A
Sindonews.com - Radio Free Asia and Free Tibet kembali memberitakan seorang warga Tibet melakukan aksi bakar diri hingga tewas di Aba, Sichuan. Kali ini, pelaku aksi bakar diri adalah seorang wanita berusia 30 tahunan. Ia sengaja membakar dirinya hingga tewas. Kabarnya, wanita ini adalah seorang ibu dari dua anak.
Kota Aba, Sichuan merupakan pusat aksi bakar diri di Tibet. Sejumlah warga Tibet telah beberapa kali melakukan aksi bakar diri dalam rangka memrotes kekuasaan pemerintah China.
Sebelumnya, Minggu 27 Mei, dua orang telah melakukan aksi bakar diri di Lhasa. Aksi bakar diri ini merupakan aksi bakar diri pertama di Ibu Kota Tibet. Salah satu di antara pelaku bakar diri tewas, seorang lainya mengalami luka bakar serius. Radio Free Asia and Free Tibet melaporkan, akibat aksi bakar diri di Lasha, aparat kepolisian menangkap ratusan warga Tibet yang menonton aksi bakar diri.
Lebih dari 30 orang warga Tibet telah melakukan aksi bakar diri sejak Maret 2011. Kebanyakan dari mereka adalah para biksu dan biarawati. Sebagian besar insiden terjadi di luar pemukiman penduduk Tibet.
Pemerintah China menyalahkan pemimpin spiritual Dalai Lama atas aksi bakar diri ini. Pemerintah China menuduh Dalai Lama telah memengaruhi para biksu dan biarawati untuk mendorong melakukan aksi bakar diri.
Dalai Lama membantah tuduhan ini. Dua kelompok aktivis yang berada di pengasingan mengatakan, aksi bakar diri merupakan sebuah ungkapan protes atas ketatnya kontrol pemerintah China terhadap wilayah Tibet dan pengekangan secara agama.
Pemerintah China bersikap semakin tegas terhadap Tibet. Seorang warga Tibet mengatakan kepada kantor berita AFP bahwa pemerintah China kini memutus signal telepon. Tidak hanya itu, polisi juga melakukan pengecekan identitas di jalan-jalan. Sebelumnya pemerintah China telah melarang kehadiran wartawan asing di Tibet, akibatnya media asing sulit memverivikasi setiap laporan yang ada.
Kota Aba, Sichuan merupakan pusat aksi bakar diri di Tibet. Sejumlah warga Tibet telah beberapa kali melakukan aksi bakar diri dalam rangka memrotes kekuasaan pemerintah China.
Sebelumnya, Minggu 27 Mei, dua orang telah melakukan aksi bakar diri di Lhasa. Aksi bakar diri ini merupakan aksi bakar diri pertama di Ibu Kota Tibet. Salah satu di antara pelaku bakar diri tewas, seorang lainya mengalami luka bakar serius. Radio Free Asia and Free Tibet melaporkan, akibat aksi bakar diri di Lasha, aparat kepolisian menangkap ratusan warga Tibet yang menonton aksi bakar diri.
Lebih dari 30 orang warga Tibet telah melakukan aksi bakar diri sejak Maret 2011. Kebanyakan dari mereka adalah para biksu dan biarawati. Sebagian besar insiden terjadi di luar pemukiman penduduk Tibet.
Pemerintah China menyalahkan pemimpin spiritual Dalai Lama atas aksi bakar diri ini. Pemerintah China menuduh Dalai Lama telah memengaruhi para biksu dan biarawati untuk mendorong melakukan aksi bakar diri.
Dalai Lama membantah tuduhan ini. Dua kelompok aktivis yang berada di pengasingan mengatakan, aksi bakar diri merupakan sebuah ungkapan protes atas ketatnya kontrol pemerintah China terhadap wilayah Tibet dan pengekangan secara agama.
Pemerintah China bersikap semakin tegas terhadap Tibet. Seorang warga Tibet mengatakan kepada kantor berita AFP bahwa pemerintah China kini memutus signal telepon. Tidak hanya itu, polisi juga melakukan pengecekan identitas di jalan-jalan. Sebelumnya pemerintah China telah melarang kehadiran wartawan asing di Tibet, akibatnya media asing sulit memverivikasi setiap laporan yang ada.
()