Konflik Suriah berpotensi merembet ke Timteng

Kamis, 31 Mei 2012 - 11:47 WIB
Konflik Suriah berpotensi merembet ke Timteng
Konflik Suriah berpotensi merembet ke Timteng
A A A
Sindonews.com – Setelah melakukan pertemuan dengan Dewan Keamanan (DK) PBB di New York, Duta Besar Amerika Serikat untuk PBB, Susan Rice, mengatakan, konflik internal Suriah akan meluas ke berbagai wilayah di kawasan Timur Tengah.

"Anggota Dewan dan Masyarakat Internasional saat ini telah mempertimbangkan opsi lain jika pemerintah Suriah tidak menjalankan rencana yang telah mereka sepakati dengan utusan PBB dan Liga Arab, Kofi Annan," ungkap Rice seperti diberitakan dalam BBC.co.uk, Kamis (31/5/2012).

Sementara itu, Duta Besar Inggris untuk PBB, Mark Lyall-Grant, mengatakan bahwa tidak hanya ada dua elemen yang bermain di Suriah. Selain kelompok oposisi dan pemerintah Suriah, ada juga kelompok jihad yang berperan aktif di negeri ini.

Harapan dan inisiatif baru dewan PBB terhadap Suriah diveto oleh Rusia dan China. Keduanya tetap konsisten menolak intervensi militer di Suriah. Wakil Menteri Luar Negeri Rusia Gennady Gatilov, mengatakan, Moskow akan menentang berbagai bentuk intervensi asing atas konflik yang terjadi di Suriah. Intervensi hanya akan memperburuk situasi yang telah berlangsung di Suriah dan Timur Tengah.

Gatilov menambahkan, penarikan mundur diplomat barat dari Suriah secara serentak adalah sebuah sikap yang kontraproduktif. Pada Jumat dan Sabtu pekan lalu, sebanyak 100 orang warga Houla tewas akibat pembantaian oleh orang bersenjata.

Sementara itu, juru bicara Kementerian Luar Negeri China menegaskan kembali bahwa intervensi militer tidak akan mengubah rezim pemerintah Suriah.

Sebelumnya, Rabu 30 Mei, tim pengamat PBB menemukan 13 mayat di Deir al-Zour, bagian timur Suriah. Mereka ditemukan dalam keadaan tangan terikat di pungung mereka, beberapa di antara mereka nampaknya tewas akibat tembakan di bagian kepala mereka. Kepala misi PBB Mayor Jenderal Robert Mood mengatakan, kondisi mayat ini sangat mengerikan.

Menanggapi aksi pembunuhan yang terjadi di desa Houla, Dewan Hak Asasi Manusia PBB UN Human Rights Council akan mengelar pertemuan khusus untuk membahas pembantaian ini. Organisasi Hak Asasi Manusia yang terus melakukan monitoring aksi kekerasan di Suriah, mengatakan sebanyak 65 saksi hidup aksi kekerasan di Suriah tewas dalam insiden yang terjadi Rabu lalu.
()
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.6078 seconds (0.1#10.140)