20 rumah di Thailand hancur tersapu badai
A
A
A
Sindonews.com - Sebanyak 20 rumah hari ini dilaporkan hancur tersapu badai di provinsi Songkhla, Thailand yang menadai pergantian ke musim panas.
"Badai hanya berlangsung selama satu jam, namun banyak atap rumah hilang dan hancur saat badai menyapu rumah yang dilewatinya," ungkap pejabat wilayah Tambon, Thailand seperti diberitakan dalam Xinhua, Minggu (27/5/2012).
Sebelumnya Badan Meteorologi dan Geofisika Thailand telah mengeluarkan peringatan bagi penduduk di 13 provinsi di Thailand bahwa akan terjadi hujan lebat dan tidak menutup kemungkinan akan terjadi banjir bandang.
Hujan turun dengan merata pada beberapa provinsi di Thailand yang diperkirakan menimbulkan banjir bandang, di utara provinsi Chiang Rai, Chiang Mai, Payao, Nan, Lumpang, Lumpoon, Uttraradit, du pusat Phitsanulok, Phetchabun, Chantaburi, Trad, sementara di Selatan Thailand di Ranong dan Phangnga.
BMKG Thailand mengatakan kuatnya angin akan membuat gelombang air laut naik menjadi 2-3 meter yang akan terjadi di Andaman dan teluk Thailand. Pemerintah Thailand meminta semua aktifitas laut di hentikan untuk sementara waktu demi keselamatan, dimana gelombang laut akan tinggi selama 27-29 Mei.
"Badai hanya berlangsung selama satu jam, namun banyak atap rumah hilang dan hancur saat badai menyapu rumah yang dilewatinya," ungkap pejabat wilayah Tambon, Thailand seperti diberitakan dalam Xinhua, Minggu (27/5/2012).
Sebelumnya Badan Meteorologi dan Geofisika Thailand telah mengeluarkan peringatan bagi penduduk di 13 provinsi di Thailand bahwa akan terjadi hujan lebat dan tidak menutup kemungkinan akan terjadi banjir bandang.
Hujan turun dengan merata pada beberapa provinsi di Thailand yang diperkirakan menimbulkan banjir bandang, di utara provinsi Chiang Rai, Chiang Mai, Payao, Nan, Lumpang, Lumpoon, Uttraradit, du pusat Phitsanulok, Phetchabun, Chantaburi, Trad, sementara di Selatan Thailand di Ranong dan Phangnga.
BMKG Thailand mengatakan kuatnya angin akan membuat gelombang air laut naik menjadi 2-3 meter yang akan terjadi di Andaman dan teluk Thailand. Pemerintah Thailand meminta semua aktifitas laut di hentikan untuk sementara waktu demi keselamatan, dimana gelombang laut akan tinggi selama 27-29 Mei.
()